Laporan Kontributor Adim Mubaroq
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Bupati Majalengka Eman Suherman menyatakan bahwa sebanyak 280 ruang kelas di jenjang SD dan SMP yang kini berstatus rusak berat akan diperbaiki secara bertahap mulai tahun 2025.
Proses inventarisasi telah selesai dilakukan dan proyek perbaikan mulai digulirkan tahun ini.
Hal itu disampaikan usai Eman menyalurkan bantuan Mebeler untuk SDN Trajaya III di Desa Palasah, Kec. Palasah, Majalengka. Ada 28 Meja kepada Kepala Sekolah, Iing Daiing, Selasa (5/8/2025).
“Kalau sudah diinventarisasi, kita mendapat informasi kurang lebih 280 ruang kelas baik SD maupun SMP yang rusak berat. Dan itu akan diperbaiki di tahun ini,” kata Eman.
Ia mengatakan, targetnya seluruh ruang kelas tersebut rampung diperbaiki sebelum akhir tahun.
Namun, apabila ada kendala teknis, perbaikan akan dilanjutkan hingga awal 2026.
Baca juga: Alih-alih Perbaiki Layanan, Manajemen RSUD dr Soekardjo Tasik Ngemis Suntikan Dana ke Pemda
“Mudah-mudahan bisa selesai tahun ini. Tapi kalau nggak selesai, kita geser beberapa bulan lagi ke tahun 2026,” ujarnya.
Kerusakan tersebut, menurut Eman, mayoritas disebabkan oleh penyusutan usia bangunan. Beberapa bangunan sekolah yang tahun lalu masih masuk kategori rusak sedang, kini sudah tergolong rusak berat.
“Bangunan itu kan selalu ada penyusutan. Tahun kemarin mungkin tidak rusak berat. Tapi masuk 2025, karena sudah penyusutan, dalam satu tahun kelihatan berubah. Tadinya sedang, sekarang berat,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, Eman menegaskan pentingnya peran aktif Dinas Pendidikan untuk melakukan pemantauan ke sekolah-sekolah, memastikan tidak ada bangunan rusak berat yang terabaikan.
“Teman-teman Dinas Pendidikan harus mobile, meninjau langsung ke lapangan, memonitor, mengevaluasi. Jangan sampai ada sekolah rusak berat yang dibiarkan karena tidak ada laporan. Sekolah juga harus aktif menyampaikan jika ada bangunan rusak atau sarana pendidikan tidak lengkap,” ujarnya.
Ke depan, Eman menargetkan penyelesaian seluruh persoalan infrastruktur sekolah selama masa jabatannya. Ia menyebut dari total kerusakan yang ada di skala nasional, masih ada “puluhan ribu” ruang kelas yang rusak. Namun, ia optimistis di tingkat daerah, target perbaikan bisa dituntaskan.“Dalam kurun empat tahun ke depan, saya ingin bereskan semua,” ujarnya. (*)