TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Pengakuan terkini Yoris Raja Amarullah, putra korban pembunuhan ibu dan anak di subang makin menyudutkan ayahnya sendiri, Yosep Hidayah.
Yosep Hidayah merupakan satu dari 5 tersangka kasus Subang dengan korban Tuti Suhartini dan putrinya, Amalia Mustika Ratu.
Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu diketahui ditemukan meninggal dalam kondisi ditumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di halaman rumah mereka di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, 18 Agustus 2021 silam.
Dua tahun berselang, kasus Subang belum juga terungkap sepenuhnya meski polisi sudah menetapkan tersangka.
Kini, Yosep Hidayah menjadi tertuduh utama setelah muncul pengakuan baru dari para saksi terutama putranya sendiri, Yoris Raja Amanullah.
Salah satunya diungkapkan Yoris dalam bincang-bincang di kanal Youtube Diskursus Net, Jumat (27/20/2023).
Di kanal tersebut, Yoris bercerita kalau konflik antara ibu dengan ayahnya diduga kuat karena soal harta.
Yoris menduga, Yosep sakit hati dengan perkataan ibunya sehingga nekat membunuhnya.
Konflik rumah tangga itu disebut Yoris bermula ketika Yosep menikah siri dengan Mimin Mintarsih.
Baca juga: Apa yang Dulu Danu Katakan soal Banpol di Kasus Subang, Diminta Simpan Gunting yang Ditemukan di Bak
Diketahui Yosef berpoligami dengan istri mudanya, Mimin Mintarsih pada 2009.
Selain yayasan, Yoris juga mengungkap Yosef sering cekcok dengan ibunya soal keuangan hingga ribut soal istri muda, Mimin.
Menurut Yoris, ayahnya yang kini jadi tersangka langsung naik pitam jika Tuti menyinggung dan menjelekkan istri mudanya, Mimin.
"Apalagi kalau mamah jelek-jelekin Mimin, langsung naik pitam dia, langsung keluar bahasa binatang," ujarnya.
Tak sampai di sana, Yoris juga mengungkap tabiat Yosef yang berubah setelah berpoligami atau menikah dengan istri muda, Mimin Mintarsih.
Menurut Yoris, pertengkaran Yosef dan ibunya bahkan sempat terjadi KDRT.
“Pas awal menikah sama istri siri ini kan boncengan, kelihatan sama mamah, terjadilah percekcokan, terus ada KDRT juga pernah."
“Jadi mamah itu didorong ke kuris sambil ditahan sama sikut, saya ada di situ melerai, ya saya juga marah kan,” beber Yoris.
Bertahun-tahun dimadu membuat rumah tangga Yosef dan Tuti Suhartini retak dan menuai berbagai konflik terutama harta.
Setelah menikah dengan Mimin, keuangan Yosep memang diurus oleh Tuti dan Amalia, putrinya.
Yosep hanya mendapatkan jatah seperlunya dari Tuti yang mengelola yayasan Bina Prestasi Nasional.
Hal ini memicu Yosep sakit hati pada Tuti.
Hal ini diungkapkan Yoris yang mengaku pernah dicurhati Yosep akan hal tersebut.
Menurut Yoris, Yosep kerap kali bercerita dan curhat bahwa dirinya sering dihina oleh Tuti.
"Dugaan saya sih mungkin sakit hati, jadi dulu papah kalau curhat bilang 'si mamah itu suka ngehina saya'," ujar Yoris menceritakan curhatan Yosef.
Yoris melanjutkan hinaan ibunya tersebut merambah hingga masalah yayasan yang didirikan Yosef.
"Katanya 'sampai yayasan itu dibuat selalu ngehina saya’,” ucap Yoris mencontohkan perkataan Yosef.
Terkait Yayasan?
Yoris juga menduga bahwa pembunuhan kasus Subang ini terkait dengan yayasan Bina Prestasi Nasional.
"Saya menduga kuat motifnya urusan Yayasan," ujar Yoris, Kamis (26/10/2023).
Yang membuat Yoris yakin, pasca-pembunuhan ibu dan adiknya tersebut, Yosep sempat meminta dirinya untuk mencairkan dana Yayasan.
"Dua hari setelah kejadian itu, papah (Yosep) pernah minta saya untuk mencairkan uang yayasan," katanya.
Bahkan, kata Yoris, ayahnya menyuruh Danu untuk memegang jabatan bendahara setelah Tuti dan Amalia meninggal dunia.
"Papah tiba-tiba nawarin Danu jadi bendahara yayasan setelah ibu dan adik saya meninggal" ucapnya
Yoris menuturkan, setelah beberapa bulan setelah peristiwa kasus Subang itu, ia kaget karena dinonaktifkan oleh ayahnya dari jabatan Ketua Yayasan.
"Setelah saya dinonaktifkan dari ketua yayasan, kemudian tidak lama dari itu, papa telah menarik uang yayasan sebanyak dua kali bersama kepala sekolah dan bendahara sekolah," tuturnya.
Kepengurusan Yayasan
Yoris sempat menjadi ketua yayasan sebelum dicopot oleh Yosep pasca-kasus Subang.
Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu juga termasuk dalam pengurus yayasan.
Tuti menjabat sebagai bendahara, sementara Amalia menjadi sekretaris.
Sementara Yosep Hidayah, dia tak ikut mengelola yayasan.
Konflik yayasan menguat terutama karena tersangka lain, Mimin Mintarsih sebelumnya juga menjadi bendahara yayasan.
Namun Mimin kemudian digantikan Tuti.
Hal itu yang kemudian diduga menjadi motif pembunuhan Tuti dan Amalia.(*)
(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati/Ahya Nurdin/Nazmi Abdurrahman)