TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Polisi menggelar rekonstruksi ulang atau Olah TKP ulang kasus pembunuhan ibu dan anak di subang alias kasus Subang.
Dalam rekonstruksi ulang yang dilaksanakan Selasa (24/10/2023) itu, ada tersangka kasus Subang yang turut dibawa.
Dia adalah Muhamad Ramdanu alias Danu, sosok yang akhirnya membuka kasus yang menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu.
Lalu apa saja fakta kasus Subang kemarin?
Kepolisian baik dari Polda maupun Polres Subang mulai berdatangan ke TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Selasa (24/12023) sekitar pukul 08.45 WIB.
Anggota Resmob, Samapta dan Jatanras hingga polwan dikerahkan untuk mencari golok yang digunakan untuk membunuh Tuti dan Amalia.
Petugas bahkan sampai menyusuri kebun kacang panjang di belakang TKP yang jaraknya sekitar 100 meter.
Selain ke perkebunan, anggota Samapta juga sempat naik ke atap genting rumah untuk mencari golok.
Olah TKP Ulang itu sendiri sudah berlangsung setengah jam tersebut dilakukan fokus di luar rumah TKP, sementara di dalam rumah masih belum dilakukan.
Baca juga: BREAKING NEWS Kasus Subang, Sarung Golok yang Digunakan Menghabisi Nyawa Tuti dan Amalia Ditemukan
Keluarga korban atau keluarga almarhumah Tuti Suhartini juga terlihat menyaksikan jalannya Olah TKP kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut.
"Saya ingin melihat lebih dekat dan berharap kasus ini bisa cepat terungkap, barang bukti bisa ditemukan," ucap Lilis Sulastri Kakak Almarhumah Tuti Suhartini,
Tim penyidik dari Direskrimum Polda Jabar juga membawa Rara Indigo Pawang Hujan Moto GP ke lokasi Olah TKP Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Selasa(24/10/2023).
Mbak Rara yang dikenal peramal tarot sebelumnya sudah beberapa kali hadir ke TKP untuk membantu mengungkap tabir kasus pembunuhan Ibu dan anak tersebut.
Saat ini kasus mulai terungkap, dan hampir semua prediksi terawangan Rara benar apa adanya sesuai fakta yang terungkap saat ini.
Rara dihadirkan di Olah TKP Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak diduga diminta pihak kepolisian untuk membantu menerawang golok yang saat ini sedang dicari oleh puluhan penyidik di TKP
Barang bukti golok yang digunakan untuk menghabisi nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu belum diketemukan.
Keluarga Korban Histeris
Sejumlah keluarga Tuti dan Amalia, korban kasus Subang, histeris saat proses Olah TKP ulang kasus Subang pada Selasa (24/10/2023).
Olah TKP ulang digelar di TKP kasus Subang, di Jalan Cagak dengan melibatkan anggota Polres Subang dan Ditreskrimum Polda Jabar.
Pantauan Tribunjabar.id, ada dua perempuan tua mengenakan kerudung hijau, keduanya menangis menjerit-jerit bahkan terkadang merintih pilu.
Peristiwa berawla saat keduanya berdiri di depan TKP kasus Subang. Tanpa sebab jelas, keduanya tiba-tiba saja menangis.
Kedua perempuan tersebut adalah Lilis Sulastri dan Yeti keduanya merupakan kakak Almarhumah Tuti Suhartini.
Olah TKP Ulang Sesuai dengan Pernyataan Danu
Kepala Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jabar Kombes Surawan memastikan hasil olah TKP Ulang Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak yang menewaskan Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu telah sesuai fakta yang diungkapkan oleh salah satu tersangka.
" Alhamdulillah, berdasarkan hasil olah TKP dari Inafis Polda Jabar dan Puslabfor Mabes Polri telah sesuai dengan keterangan tersangka Muhamad Ramdhanu," ujar Kombes Surawan, kepada awak media usai Olah TKP Ulang Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak. Selasa(24/10/2023)
Olah TKP Ulang sendiri, Inafis dan Puslabfor serta tim indentifikasi melakukan olah TKP mulai dari halaman rumah TKP hingga ke belakang.
"Tadi olah TKP Ulang sudah kita susuri semua dari depan, dalam TKP hingga belakang TKP. Bahkan kita juga sempat menggali tempat sampah dibelakang TKP untuk mencari barang bukti," tuturnya
" Dalam olah TKP Ulang ini ada beberapa barang bukti yang tim Inafis dan Puslabfor amankan. Diantaranya Sarung atau serangka Golok yang ditemukan di lokasi tempat pembuangan sampah" imbuhnya
Selain menggali tempat pembuangan sampah, Polisi juga menyusuri kawasan belakang TKP hingga perkebunan kacang panjang.
"Kita tadi juga mengerahkan Puluhan anggota termasuk Tim Jibom untuk membantu mencari golong dengan menggunakan metal detektor. Namun golok belum berhasil ditemukan," tandasnya
Dalam olah TKP ini, Kombes Surawan juga menegaskan telah sesuai dengan keterangan Danu.
"Danu telah menunjukan semua tersangka ada di TKP saat kejadian. Namun hingga saat ini tersangka lainnya masih mengelak dan bertahan dengan alibi-alibinya dan kita akan buktikan alibi mereka itu identifikasi ilmiah," tegasnya
Golok Dibuang ke Sungai
Rara Istiati Wulandari atau yang dikenal sebagai Pawang Hujan Moto GP Mandalika, yang hari ini Selasa(24/10/2023) turut hadir saat olah TKP Ulang Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Jalancagak tersebut memastikan bahwa dirinya datang ke TKP atas inisiatif sendiri.
"Saya datang ke TKP beberapa kali atas inisiatif sendiri, karena ikut prihatin atas kasus ini yang sudah 2 tahun baru terungkap," ujar Rara kepada Tribunjabar.id, Selasa(24/10/2023) sore.
Menurut Rara dirinya sesama perempuan dengan kedua korban ikut turut berduka cita dan mendoakan Ibu Tuti Suhartini dan Neng Amalia Mustika Ratu yang jadi korban Pembunuhan.
"Alhamdulillah, kasusnya setelah 2 tahun bisa terungkap juga akhirnya. Dan sesuai penerawangan saya waktu kasus ini baru terjadi bahwa ada motif Cinta segitiga dan harta dalam Kasus ini," katanya
Selain itu, Kehadirannya hari ini di TKP juga tak lain ingin menyaksikan jalannya proses olah TKP Ulang Kasus Pembunuhan Ibu dan anak tersebut.
"Alhamdulillah, tadi saat di TKP, saya dipanggil pihak penyidik untuk ikut membantu menerawang keberadaan golong yang dicari," ucapnya
Berdasarkan penerawangan dirinya, Rara mengatakan bahwa golok tersebut sudah tidak ada di sekitar TKP, tapi golok tersebut berada di dalam air.
"Golok yang diduga di gunakan untuk menghabisi nyawa ibu dan anak tersebut, saat ini sudah tidak ada di TKP. Tapi ada didalam air," ungkapnya
"Artinya golok tersebut sudah dibuang oleh pelaku ke sungai, namun masih kita terawang golok tersebut dibuang ke sungai mana?, Saya masih perlu waktu untuk terus meneawang keberadaan golok tersebut," imbuhnya
Namun untuk membuktikan keberadaan golok itu sendiri, hanya pelaku yang tahu dan berharap semoga kedepan pelaku bisa menunjukan keberadaan golok tersebut.
" Cepat atau lambat mudah-mudah pelaku menunjukan golok tersebut dibuang kemana," katanya.(Ahya Nurdin/Tribun Jabar)