Manis Legit Bajigur, Kuliner Sunda yang Dijual Fahmi, Tiap Hari Menjelajah Perkampungan di Sumedang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahmi Muhammad Ramdhan (33), penjual bajigur saat dijumpai TribunJabar.id, Rabu (18/10/2023) sore, di Cisempur, Jatinangor.

Hanya Rp5 Ribu

Begini bagaimana Fahmi menyiapkan bajigur jika ada pembeli. Mula-mula, dia akan menawarkan porsi apa yang dimaui pembeli.

Ada porsi Rp 5 ribu ada porsi Rp 3 ribu. Keduanya sama-sama di dalam kemasan bungkus plastik yang nanti setelah plastik itu isi, disempatkan padanya sebuah sedotan.

Bajigur disimpan pada sebuah panci tinggi bertutup, lebih mirip gentong. Panci itu terbuat dari alumunium dan di bawahnya ada kompor menyala yang berguna untuk membuat bajigur tetap hangat.

Untuk meraih bajigur di dalam gentong alumunium itu, Fahmi menggunakan centong bergagang panjang. Di ujungnya, centong itu seperti gelas.

Centong itu juga yang menjadi ukuran bagi Fahmi untuk mengisi plastik. Misalnya, jika porsi Rp5 ribu berarti tiga cidukan bajigur, maka yang Rp3 ribu cukup dua.

"Harus habis pokoknya. Makanya enggak bisa mangkal. Kalau enggak habis pasti kebuang. Ini kan mengandung santan," katanya.

Berita Terkini