TRIBUNJABAR.ID - Sosok guru yang akrab disapa Pak Reza menjadi sorotan setelah kabar pemecatannya viral di media sosial.
Pemilik nama asli Mohamad Reza Ernanda itu adalah guru honorer yang mengajar di SDN 1 Cibeureum, Kota Bogor.
Kepala SDN 1 Cibeureum, Nopi Yeni memecat Pak Reza karena membongkar aksi gratifikasi atau pungutan liar (pungli) saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.
Reza dituding mengakses WhatsApp kepala sekolah tanpa izin dan integritasnya sebagai guru diragukan.
Hal itu diketahui dari surat pemecatan Pak Reza, yang berbunyi:
1. Mengambil tanpa hak data pribadi WhatsApp Kepala Sekolah sehingga menimbulkan konflik internal antara Kepala Sekolah dengan guru-guru.
2. Tidak memiliki loyalitas, integritas dan nilai kepatuhan kepada pimpinan (Kepala Sekolah).
Diprotes Siswa dan Orang Tua
Buntut dari pemecatan Pak Reza, ratusan siswa hingga orang tua murid menggelar aksi di SDN 1 Cibeureum pada Rabu (13/9/2023).
Baca juga: Ratusan Murid SD di Bogor Gelar Aksi Penolakan, Tak Terima Guru Honorer Favorit Mereka Dipecat
Tak sedikit siswa yang menangis karena sedih guru tersebut harus berhenti mengajar di sekolah.
Beberapa di antaranya juga membawa kertas dengan berbagai macam tulisan penolakan atas pemecatan Pak Reza.
Bahkan, orang tua murid ikut menggeruduk ruangan kepala sekolah.
Menurut salah satu siswa, Lupi, Mohamad Reza Ernanda merupakan salah satu guru yang memiliki kualitas baik.
Sehingga, berat baginya dan kawan-kawannya untuk menerima pemecatan Pak Reza begitu saja.
"Padahal ngajarnya bagus, bukan cuma ngajar tapi bisa sambil bermain, gurunya seru ngajarnya berkualitas," kata Lupi, dikutip dari Tribunnewsbogor.