Pasangan ini sekarang sedang menjalani proses perceraian.
Depresi Berat
Dalam menjatuhkan hukuman Yap, Hakim Vincent Hoong mencatat bahwa ayah si kembar mengalami gangguan depresi berat ketika dia membunuh putranya.
Dia menambahkan bahwa anak laki-laki sangat rentan karena mereka bukan hanya anak kecil, tetapi juga memiliki gangguan spektrum autisme.
Hakim mengatakan itu adalah kasus yang tragis.
"Yap telah mengkhianati kepercayaan mendalam yang dimiliki seorang anak kepada orang tuanya. Alih-alih merawat mereka seperti yang dilakukan orang tua, dia malah membunuh mereka," ucap Hakim.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ayah di Singapura Bunuh Anak Kembar yang Autis, Berdalih Ingin Ringankan Beban Istri.