TRIBUNJABAR.ID - Komunitas motor trail membuka donasi untuk memperbaiki kawasan Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung yang dirusak oleh event trail beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya kasus event motor trail yang merusak kawasan Ranca Upas viral di media sosial.
Pasalnya acara tersebut menimbulkan dampak kerugian terutama pada rusaknya habitat tumbuhan langka bunga rawa atau bunga abadi dan lahan lainnya.
Atas peristiwa tersebut, komunitas atas nama Trail Pasir Ipis di Instagram mengunggah video permintaan maaf diunggah pada Kamis (9/3/2023).
Video tersebut nampak direkam ketika panitia berada di Polsek Ciwidey beberapa waktu lalu.
"Kami panitia event trail Camping Adventure Explore yang diselenggarakan di Kampung Cai Ranca Upas pada Minggu 5 Maret 2023 memohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar pria tersebut dikutip dari Instagram @trail_pasiripis pada Sabtu (11/3/2023).
Selain membuat video permohonan maaf, melalui unggahan tersebut juga komunitas tersebut mengajak komunitas trail lain dan masyarakat luas untuk berdonasi.
Akun tersebut mengajak masyarakat untuk turut serta dalam memperbaiki kerusakan alam yang disebabkannya ketika mengadakan acara trail di Ranca Upas.
"Stop menghujat, stop menyalahkan, yuk kita bareng-bareng perbaiki biar ke depannya lebih baik lagi. Jadikan pembelajaran untuk kita semua. OPEN DONASI UNTUK PARA PETANI BUNGA RAWA," tulis akun Trail Pasir Ipis dalam keterangannya.
Sontak unggahan tersebut menjadi sorotan para warganet yang mengecam aksi buka donasi tersebut.
Baca juga: Pakar Taksonomi Tumbuhan Unpad sebut Bunga Rawa yang Rusak di Ranca Upas Bandung Sangat Langka
Sebab para warganet menilai bahwa panitia penyelenggara harus bertanggung jawab secara penuh pada kerusakan yang dibuatnya.
"Yang benarlah...kalian buat acara... ada yg rusak ...coba dipikir masak minta orang lain donasi," kata salah seorang warganet di kolom komentar.
"Pake duit event atuh mang, ulah open donasi ka publik (pakai uang acara saja, tidak usah buka donasi ke publik)," kata warganet lainnya.
"Uang yang masuk ke panitia serahkan ke petani semua lah.. Ngapain open donasi? Mereka sudah merawat bertahun-tahun.. Rusak dalam 1 event..," timpal warganet lainnya.
Sebelumnya, Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengatakan petugas kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi yang terlibat event motor trail bertajuk Ranca Upas Camping Adventure Explore 2023 ini. Meskipun belum ada yang melaporkan kasus ini, pihaknya sudah mulai melakukan penyelidikan.
"Unit kami sudah meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk melihat ke lokasi, melihat seberapa dampak kerusakan lingkungan hidup, yang diakibatkan oleh event tersebut," ujarnya, Kamis (9/3/2023).
Ia mengatakan, pihak panitia telah melakukan ganti rugi. Meski demikian, sampai saat ini Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat masih menghitung dampak kerugian akibat kerusakan Ranca Upas.
"Yang kami dapat, bahwa dari pihak panitia sudah melakukan ganti rugi kepada pihak Ranca Upas, namun kami maksimalkan dulu untuk pemeriksaan ini," tandasnya.
Sejauh ini, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus pengrusakan kawasan Ranca Upas.
"Belum, kita lihat dari DLH nanti," sambungnya.
Baca juga: Ini Respons Tegas Perhutani atas Desakan Berbagai Pihak Terkait Kasus Kerusakan Kawasan Ranca Upas
Kawasan Ranca Upas Resmi Ditutup untuk Umum
Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Barat Banten, Asep Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya sudah mulai melakukan pemulihan kerusakan sejak Rabu 8 Maret 2023.
Untuk mempercepat upaya pemulihan lingkungan pascakerusakan, kata Asep, dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengadakan gerakan rehabilitasi.
Asep menyebutkan langkah lainnya adalah melakukan penutupan sementara kawasan Ranca Upas dari kunjungan wisatawan.
Penutupan operasional sementara Wana Wisata Ranca Upas dari kunjungan wisatawan terhitung sejak tanggal 8 Maret 2023.
Hal ini dilakukan agar pihaknya bersama sejumlah mitra lainnya bisa melakukan penanaman kembali Edelweiss Rawa seperti kondisi sebelumnya.
"Kami bersama-sama dengan anggota Koperasi Edelweis yang merupakan mitra usaha di lokasi wisata Ranca Upas dan penggiat lingkungan setempat, telah melakukan penanaman kembali tanaman Bunga Rawa untuk memulihkan ekosistem pasca kerusakan tersebut," ujar Asep, dalam keterangannya, Sabtu (11/3/2023).
"Melibatkan elemen penggiat lingkungan dan stakeholder terkait lainnya termasuk media," katanya.
PT Perhutani Alam Wisata melakukan sejumlah langkah untuk memulihkan kondisi kawasan Ranca Upas yang rusak akibat event motor trail.
Langkah tersebut merupakan respons Perhutani atas banyaknya desakan dan kecaman dari masyarakat dan pegiat pecinta alam Jawa Barat, salah satunya dari Aliansi Pecinta Alam Jawa Barat yang mendesak Perhutani melakukan rehabilitasi kawasan Ranca Upas.
Selain menutup kawasan ini, Asep menyebutkan bahwa pihaknya juga telah melarang segala kegiatan dalam bentuk trail dan offroad di dalam Kawasan hutan sebelum adanya perbaikan standar operasional prosedur (SOP) dalam perizinan pelaksanaan event.
"Perhutani juga terbuka bersinergi dengan semua pihak dalam kerangka pentahelix" ucapnya.
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.