Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sejumlah pedagang di Pasar Pagi, Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, mengakui tidak menerima pengiriman Minyakita sejak Desember 2022.
Mawardi (52), salah seorang pedagang di Pasar Pagi, mengatakan, sejak beberapa waktu lalu tidak lagi menjual minyak goreng yang diproduksi Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI itu.
Ia mengaku, dari akhir tahun lalu hingga hari ini pun tidak lagi menerima pengiriman Minyakita, sehingga sudah hampir satu bulan tidak menjualnya.
"Biasanya ada yang mengirim ke kios-kios, tapi saya kurang tahu dari mana yang mengirim itu," kata Mawardi saat ditemui di kiosnya, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: Harga Beras di Pasar Cileunyi Naik Rp 200 per Kilogram, Sekarung Naik Rp 5.000
Ia mengatakan, pasokan Minyakita juga tidak terlalu banyak dan harus dibagi-bagi ke sejumlah kios pedagang minyak goreng di Pasar Pagi.
Karenanya, setiap kios rata-rata hanya mendapatkan 10 - 15 kemasan Minyakita dan kini hampir seluruh pedagang minyak goreng di Pasar Pagi tidak menjualnya.
Sementara pedagang lainnya, Elih (59), menyampaikan, saat ini hanya menjual minyak goreng curah seharga Rp 17 ribu perkilogramnya.
Selain itu, pihaknya juga hanya memiliki stok minyak goreng kemasan merek Sunco yang dijual seharga Rp 20 ribu perliter, karena tidak ada merek lainnya termasuk Minyakita.
"Saya enggak menjual Minyakita dari bulan lalu (Desember 2022), karena barangnya juga tidak ada yang mengirim lagi," ujar Elih.
Elih pun khawatir harga minyak goreng bakal melambung tinggi seperti beberapa bulan lalu akibat tidak adanya pasokan Minyakita di pasaran.
"Mudah-mudahan, harga minyak goreng tidak sampai tinggi lagi, apalagi harus antre untuk membelinya di agen seperti dulu," kata Elih.