Pembunuhan Sekeluarga

Sosok Halimah yang Diduga Jadi Korban Ilmu Hitam Wowon, Dokter sampai Bilang Aneh dengan Kondisinya

Penulis: Hilman Kamaludin
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pihak Desa Karangtanjung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat dan keluarga meninjau makam Halimah, Sabtu (21/1/2023). Halimah yang dimakamkan Tahun 2016 diduga korban pembunuhan berencana dengan tersangka Wowon di Cianjur.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Seorang warga Cianjur bernama Wowon Erawan (60 tahun) tega menghabisi 9 orang secara berantai, hampir semuanya masih menjalin hubungan kekerabatan entah itu istri, mertua atau anak tiri.

Salah satu istri yang menjadi korban kebengisan Wowon si jagal pembunuhan berantai ini adalah Halimah.

Halimah aslinya merupakan warga Kampung Saar Mutiara, RT 3/7, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Dia adalah istri kelima Wowon. 

Berdasarkan keterangan polisi, Halimah dipastikan menjadi salah satu korban pembunuhan Wowon dkk.

Perempuan tersebut diduga dibunuh oleh Solihin alias Duloh yang merupakan komplotan Wowon.

Wowon, terduga pelaku pembunuhan berantai yang terjadi di Cianjur dan Bekasi. (Istimewa)

Tragisnya, anak Halimah, Ai Maemunah ternyata juga dinikahi Wowon sebelum akhirnya dihabisi juga dengan racun di Bekasi, awal mula terbongkarnya kasus pembunuhan berantai tersebut.

Perjalanan rumah tangga Halimah dan tersangka serial killer atau pembunuhan berantai Wowon Erawan (60) ternyata memang sudah bermasalah sejak awal pertemuan hingga akhirnya Halimah jadi korban pada tahun 2016 silam.

"Awalnya Wowon dibawa ke sini (Cililin) sama almarhum (Halimah), terus bilang sama bapak mau menikah sama Wowon, tapi tidak disetujui sama keluarga," ujar Misbah (43), adik kandung Halimah di Kampung Saar Mutiara, Sabtu (21/1/2023).

Baca juga: Sosok Siti Fatimah, Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Yatim Piatu Sejak Kecil, Punya 2 Anak Kecil

Hanya saja Misbah tidak ingat tahun berapa Wowon diajak Halimah ke kampung halamannya dengan tujuan untuk meminta restu ingin menikah kepada orangtuanya di Kampung Saar Mutiara tersebut.

Tetapi Misbah masih ingat betul bahwa saat itu pihak keluarga terutama orangtua Halimah tidak merestui pernikahan mereka karena perbedaan usia yang sangat jauh.

"Rencana pernikahannya tidak disetujui karena kakak saya kan waktu itu masih muda, tapi dia (Wowon) sudah tua," katanya.

Setelah tidak mendapat restu, Halimah langsung kembali lagi ke Kampung Cisela, Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, lalu tak lama kemudian pihak keluarga tidak bisa berkomunikasi lagi atau hilang kontak dengan Halimah.

"Tahu-tahu anaknya Halimah (dengan suami pertama) bilang ke keluarga di sini, katanya si mamah (Halimah) sudah menikah sama pak Wowon," ucap Misbah.

Setelah mendapat kabar itu, pihak keluarga masih belum bisa bertemu dengan Halimah hingga akhirnya baru bisa bertemu saat Halimah sedang kritis karena sakit pada tahun 2016.

"Setelah mendapat kabar Halimah sakit saya ke sana ke Cianjur dan melihat kondisinya sangat memprihatinkan perutnya membesar, matanya aneh dan kencingnya juga berdarah," katanya.

Namun, terang Misbah, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kondisi kesehatan kakaknya sama sekali tidak bermasalah meski perutnya membesar.

"Hasil pemeriksaan perut dan matanya bagus, saya juga sempat nanya kok bisa gini. Jadi, awalnya hanya disangka tumor, tapi kata dokter ini aneh," ujarnya di KBB

Akhir cerita, Halimah meninggal dunia dan jenazahnya langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di TPU Islam Kampung Saar Mutiara pada tahun 2016.

Kabar terbaru, polisi akan membongkar makam Halimah untuk mendalami kasus serial killer tersebut.

Berikut daftar korban Wowon dan Solihin di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur dan Bantar Gebang, Kota Bekasi. 

1. Noneng (Mertua Wowon) ditemukan tewaas dalam sebuah lubang belakang halaman rumah Solihi di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjarang, Cianjur. 

2. Wiwin (istri Wowon) ditemukan satu lubang dengan anaknya Noneng di dalam sebuah lubang belakang halaman rumah Solihin di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjarang, Cianjur. 

3. Bayu (2) (anak Wowon) ditemukan di sekitar perkarangan rumah Wowon di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang. 

4. Farida (35), (Istri Wowon) jenazahnya ditemukan di dalam sebuah rumah kontrakan di Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang. 

5. Siti wanita asal Garut diduga dibuang ke laut di Surabaya. 

6.  Ai Maemunah (40) (istri Wowon) ditemukan tewas di Kecamatan Bantar Genang, Kota Bekasi. 

7. M Ridwan (20) (anak tiri), ditemukan tewas di Kecamatan Bantar Genang, Kota Bekasi. 

8. Muhamad Riswandi (17) (anak tiri) ditemukan tewas di Kecamatan Bantar Genang, Kota Bekasi. 

9. 1 Korban tanpa nama Belum diketahui. 

(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin)

Berita Tribunjabar.id lainnya di Google News

Berita Terkini