Tanah Ambles di Cireki Sumedang Rusak Jalur Sumedang-Cirebon, Antrean Kendaraan Capai 6 Kilometer
Area jalan yang ambles itu panjangnya sekitar 60 meter dengan lebar sekitar 8 meter, merusak lebar jalan 7 meter sesuai standar lebar jalan nasional.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Agung Purnama (38) tahu betul kontur jalan Sumedang-Cirebon karena dia kerap kali melintasi jalur itu. Namun, dini hari tadi, Selasa (11/1/2022) sekitar pukul 01.00 WIB, sebuah kejadian merusak mobilnya.
Dia yang berangkat dari Bandung menuju ke Cirebon itu mobilnya patah as roda.
Ketika melintas ke kawasan Dusun Cireki, Desa Bugel, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, laju mobilnya tercekat.
Baca juga: Jalan Nasional Retak-retak dan Ambles di Waluran Sukabumi Dihotmix, Perbaikan Disebut Sementara
Aspal yang sedang digilas roda mobil tiba-tiba ambles sedalam satu meter lebih, mengikuti pergerakan tanah tempat jalan beraspal itu berada.
"Mobil saya sampai patah as roda dan sampai kini belum selesai diperbaiki," kata Agung saat diwawancarai TribunJabar.id di lokasi jalan ambles.
Pantauan TribunJabar.id, area jalan yang ambles itu panjangnya sekitar 60 meter dengan lebar sekitar 8 meter, merusak lebar jalan 7 meter sesuai standar lebar jalan nasional.
Selain merusak jalan, tanah ambles juga merusak sebuah bangunan bengkel sepeda motor yang berdiri di pinggir jalan itu di Cireki.
Kerusakan jalan akibat tanah ambles itu belum mendapatkan penanganan serius pihak berwenang. Namun, tampak jarak yang menganga pada aspal yang terkelupas ditambali warga sekitar dengan kerikil atau bongkahan bekas tembok yang dihancurkan.
Nganga aspal bisa tertutup sementara. Terlihat juga rambu sekedarnya sebagai tanda bahaya jika melintas ke area tersebut.
Baca juga: Hujan Deras, Jalan Nasional di Sukabumi Ambles dan Retak, Pengendara Harus Berhati-hati
Kendaraan dari Sumedang ke Cirebon maupun sebaliknya harus mengantre untuk bisa melintas Cireki yang ambles. Sebabnya, ruas jalan rusak tidak bisa dilalui dua kendaraan sekaligus. Sistem buka tutup jalan dilakukan aparat kepolisian setempat.
Karena tanah ambles dan sistem buka tutup ini pula, kemacetan mengular hingga 6 kilometer di tiap-tiap lajur Sumedang-Cirebon dan sebaliknya.
"Semoga cepat diperbaiki karena ini jalur sangat penting," kata Agung.