TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Motif tiga oknum anggota TNI buang korban tabrak lari di Nagreg, Salsa dan Handi ke Sungai Serayu belum terungkap. Kemarin, rekontruksi tabrak lari digelar di lokasi kejadian.
Tiga oknum anggota TNI yang jadi pelaku, Kolonel Priyanto, Koptu Dwi Atmoko dan Kopda Ahmad Sholeh jalanin rekontruksi dengan tangan diborgol.
Menyikapi hal itu, Anggota Komisi 1 DPR RI, Muhammad Farhan menjelaskan, penegak hukum harus berani mengungkap motif para korban dilempar ke sungai. Dalam rapat dengan Komisi I DPR RI, Farhan akan menanyakan lebih detail soal motif para pelaku membuang jasad korban tabrak lari tersebut.
Baca juga: Kejadian Salsabila, Mengingatkan Keluarga Kepada Kakaknya yang Juga Menjadi Korban Kecelakaan
"Kita akan agendakan (rapat dengan KSAD), tapi tidak akan rapat khusus membahas satu agenda itu (tabrak lari). Tampaknya akan ada beberapa agenda penting, seperti peningkatan kesejahteraan prajurit," katanya.
Farhan menilai, insiden tabrak lari hingga meninggal dunia bahkan berani membuang jenazah ke sungai yang melibatkan seorang kolonel jadi cambuk bagi institusi TNI menciptakan iklim kepatuhan yang kuat dan jadi contoh baik di masyarakat.
"Bukan masalah aturan, tapi kita mengharapkan semua personel TNI bisa mematuhi aturan hukum yang sangat jelas menyangkut penghilangan nyawa seseorang. Jadi masalahnya adalah kepatuhan hukum," ujarnya.
Meski begitu, dia mengapresiasi transparansi TNI dalam mengungkap kasus tersebut. Dari semula mengakui pelakunya anggota TNI, mengumumkan identitas hingga ketegasan dalam menindak pelaku. Bahkan, mengumumkan rekontruksi.
Baca juga: Masih Ingat Wajah Pelaku Tabrak Lari Nagreg, Saefudin Kesal Ingin Tendang 3 Oknum Anggota TNI
"Saya apresiasi keterbukaan Panglima TNI dan empati yang ditunjukkan KASAD kepada keluarga korban. Bahkan kita bisa ikuti dan kawal bersama kasus ini. Kita tunggu pengadilan militer yang memang harus terbuka karena pelanggaran hukum yang dilakukan adalah pidana umum, bukan pidana susila atau pelanggaran kode etika TNI," tambahnya.
Rekontruksi
Rekontruksi kasus tabrak lari Salsa dan Handi digelar di lokasi kejadian, tepatnya di Jalan Raya Bandung-Garut Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (3/1/2021).
Rekontruksi kasus tabrak lari yang berakhir dengan dibuangnya Salsa dan Handi ke Sungai Serayu Jawa Tengah itu, diikuti pula oleh satu saksi, Saefudin Juhri (52).
Di foto kejadian yang viral dan menampilkan dua pelaku oknum anggota TNI sedang mengangkat tubuh korban pada 8 Desember 2021 itu, ada sosok yang membelakangi kamera. Sosok itu merupakan Saefudin.
Pria berdandan rapi yang diduga pelaku tabrak lari dua sejoli di Nagreg adalah Kolonel P, Kopral Dua DA, dan Kopral Dua Ahmad. (Via Tribunnews)
Baca juga: Ibunda Salsabila Rasakan Iba Lihat 3 Oknum Anggota TNI Pelaku Tabrak Lari saat Jalani Rekontruksi
Kemarin, Saefudin dipertemukan lagi dengan pelaku. Saat melihat wajah tiga oknum anggota TNI itu, Kolonel Priyanto, Koptu Dwi Atmoko dan Kopda Ahmad Sholeh, dia memastikan mereka adalah pelakunya.
"Inget pisan (wajah pelaku), soalna saat kejadian bareng ngangkat korban (sangat ingat karena saat kejadian mengangkat korban bersama), kejadiannya cukup lama, dan ternyata seperti itu kejadiannya," kata Saefudin di Nagreg, Senin (3/1/2021).