Herry Wirawan Pelaku Rudapaksa 13 Anak, Sosoknya Tertutup, Tidak Pernah Datang ketika Diundang Warga

Penulis: Nazmi Abdurrahman
Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terungkap nasib miris para santriwati di pesantren yang diasuh Herry Wirawan. Mereka ternyata kerap diminta jadi kuli bangunan.

Herry meyakinkan istrinya itu bahwa dirinya bukan pelaku yang menghamili santriwatinya.

“Dia juga sumpah-sumpahan bahwa gak mungkin sama saya, masa saya kan guru, gak mungkin kan?,” ungkapnya memperagakan ucapan Herry Wirawan.

Ia mengaku saat itu dirinya tak berpikir santriwatinya tak haid karena hamil.

Terlebih, santriwati atau korban pertama Herry itu tak lain adalah sepupunya sendiri.

Dari sana istri Herry mengaku bingung bagaimana dirinya harus memberitahukan kepada orangtua dan kerabatnya.

Namun, lagi-lagi ia kembali dikelabui suaminya agar anak yang dikandung santriwatinya diurus secara bersama-sama dengan alasan karena kecelakaan.

Tak hanya itu, berbagai alibi Herry Wirawan agar kehamilan santrinya tak diketahui publik.

Istri Herry mengaku suaminya itu menyarankan agar anak yang dilahirkan santriwatinya kelak menjadi anak angkat.

Saat ditanya korban selanjutnya, istri Herry Wirawan itu mengaku dirinya tak sama sekali mengetahui.

Ia hanya mengurus sepupunya yang hamil tersebut. Namun ia baru tahu korban tersebut bukan sepupunya.

Sementara itu, baru diketahui saat penangkapan selain korban pertama ternyata masih ada santriwatinya yang lain juga hamil di tahun yang sama.

Sejak kejadian itu, istri Herry itu mengaku dirinya sempat mengalami depresi.

“Gimana perasaan saya selama satu bulan itu kayak orang stres, lihat kejadian ‘ini teh mimpi bukan kok bisa jadi gini,’” ujarnya.

Istri Herry itu tak menyangka suami yang selama ini dikenalnya saleh di depannya berbuat bejat di belakangnya.

Pemisahan Pengurusan Yayasan

Istri Herry Wirawan menceritakan pada 2018 pengelolaan yayasan secara terpisah.

Dirinya diminta mengurus yayasan Al Ikhlas, sementara Heri mengurus pesantren yang terletak di Cibiru.

Setelah kejadian ia baru menyadari alasan pemisahan pengurusan karena muslihat suaminya tersebut.

Ia mengaku, setelah terjadi pemisahan kepengurusan, korban santriwati hamil justru lebih banyak dari yayasan yang diurus Herry.

“Saya dan anak-anak yang sebagian pindah di sana, dan ternyata lebih itunya teh ketika udah dipisah,”

“Jadi saya ngurusnya yang di Jalan Sukanegara di Rumah Tahfidz Al Ikhlas, pak Herry di yayasan,” ungkap istri Herry Wirawan.

Kemudian, istri Herry itu juga menceritakan dirinya sempat memergoki perbuatan suaminya itu.

Ironinya, ia masih tak bertindak jauh dengan alasan tak ada laporan lagi dari para santriwatinya.

Istri Herry itu juga mengatakan para santriwatinya tak jujur kepadanya apa yang diperbuat suaminya.

“Anak-anak itu tidak bilang, ya enggak gitu bu, da bapak mah gak ke atas lagi,” ungkapnya.

Karena hal itu, ia mengaku tak ada laporan lagi dari santriwatinya meyakinkan dirinya.

Istri Herry mengaku dirinya baru mengetahui tindakan suaminya saat terjadi penangkapan.

“Jadi saya itu tahunya itu saat benar-benar penangkapan,” ujarnya.

Ia pun membongkar alasan dirinya baru tahu perbuatan Herry Wirawan lantaran muslihat suaminya tersebut.

Istri Herry mengaku sejak terjadi pemisahan kepengurusan ia tak diperbolehkan Herry datang ke yayasan.

Ia bahkan menjelaskan muslihat Herry untuk bergantian.

Saat dirinya datang ke yayasan, Herry justru datang ke Pesantren Tahfidz Al Ikhlas.

Hubungan Renggang

Istri Herry Wirawan itu bahkan mengaku sejak pemisahan pengelolaan, hubungan dirinya dengan suami pun mulai renggang.

Bahkan ia mengaku sama sekali tak terjadi komunikasi antara dirinya dengan suaminya, Herry Wirawan.

Setelah ada penangkapan, ia mengaku saat itu syok hingga sempat percaya tak percaya.

Namun, ia mengaku tersadar setelah sejumlah kecurigaannya selama ini terjawab.

Baca juga: Sidang Herry Wirawan Kembali Digelar Hari Ini, Hadirkan Tiga Saksi, Siapa Saja Mereka?

Berita Terkini