"Dari klub itu lalu saya pindah ke klub lain karena mengalami cedera di punggung bagian bawah dan dokter menyuruh saya untuk melakukan operasi di usia yang sangat muda, sekitar usia 24. Saya menolaknya karena tidak ada garansi saya bisa bermain sepakbola lagi setelah itu," katanya.
"Jadi ketimbang operasi, saya melakukan program ketat untuk meningkatkan otot punggung," ucapnya.
Cedera itu memang membawa berkah tersendiri bagi Robert Alberts yang kembali ke titik nol untuk membangun karier sepak bolanya.
Hittarps IK yang kala itu berbeda kasta dengan klub sebelumnya membuat Robert kembali menemukan momentum kariernya.
"Bersama klub itu saya mulai membangun karier lagi di Swedia, kami menjadi tim yang fantastis karena menjadi sebuah unit yang kompak, kami seperti keluarga besar," katanya.
Baca juga: Legenda Persib Bandung Adjat Sudradjat Bakal Melatih Perkesit, Manajemen Sebut 99 Persen Sudah Deal
Di klub barunya itu jugalah, Robert mulai membangun karier kepelatihan hingga sekarang. Secara mengejutkan, Robert yang ketika itu berusia 30-31 tahun diminta manajemen Hittarps untuk menjadi pelatih dan pemain.
"Ketika pelatih pergi, manajemen meminta saya untuk menjadi pelatih. Jadi saya menjadi pemain merangkap pelatih di tim tersebut.
"Dan itu tentu peran yang berbeda, karena sebelumnya saya menikmati peran sebagai pemain dan setelah itu saya menjadi pelatih bagi teman-teman satu tim. Saya membangun program latihan dan taktik yang akan dimainkan," katanya.
Sejak itu, Robert Alberts mulai tertarik pada dunia kepelatihan karena menemukan sensasi yang berbeda daripada pemain.
"Di satu kesempatan kami merupakan teman satu sama lain tapi di kesempatan berbeda saya menjadi pelatih mereka. Pemain tetap percaya dengan apa yang saya sampaikan dan kami mencapai sukses bersama," ujarnya.
Peran pemain-pelatih yang dulu pernah dijalankan Robert membuatnya belajar banyak hal. Satu di antaranya adalah bagaimana mempertahankan pendirian dan ide tanpa harus mencari alasan.
"Karena di satu sisi saya bermain sebagai pemain yang menghuni starting eleven dan saya juga menjadi pelatih," ucapnya.
"Itu awalan yang bagus bagi saya dan saya juga sempat mendapatkan tawaran yang menarik dari klub Swedia lainya. Tapi saya masih tetap dengan loyalitas untuk tetap bersama klub ini," katanya.
Di samping itu, Robert mengungkapkan bahwa dirinya belum benar-benar pensiun sebagai pesepak bola pada usia 31 tahun. Baru diusianya yang menginjak 34 tahun, dirinya meninggalkan status sebagai seorang pemain sepak bola.
Baca juga: Cerita Kiper Persib Luizinho Passos Selama Mengikuti Kursus Kepelatihan, Dapat Pengalaman Menarik
Besar di Asia Tenggara