Masih Minim Koperasi yang Melek Digital, Transformasi Digital Koperasi Harus Dipercepat

Penulis: Siti Fatimah
Editor: Siti Fatimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Pencanangan Gerakan Inovasi dan Transformasi Digital, di Bandung, Kamis (19/11/2020)

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Transformasi digital tidak hanya untuk perusahaan besar, tapi juga pelaku usaha kecil termasuk koperasi. Terlebih dimasa pandemi Covid-19 seperti ini, penggunaan digital  dalam suatu usaha sudah menjadi keharusan untuk bisa bertahan.

Karena itulah, Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong UMKM dan koperasi untuk memasuki ekonomi digital.

"Di era digital seperti saat ini koperas harus sudah bisa beradaptasi dan bertransformasi menjadi koperasi digital, namun sampai saat ini masih sedikit koperasi yang sudah masuk dalam ekosistem digital," Kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Pencanangan Gerakan Inovasi dan Transformasi Digital, di Bandung Kamis (19/11/2020) di Bandung, yang dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji dan para pejabat eselon I KemenkopUKM.

Baca juga: Dukung Kawasan Rebana, PTPN VIII Subang Tinjau Lahan Rebana Technopolis

Menuru Teten, saat ini koperasi yang masuk dalam ekosistem digital masih sangat rendah.

Tercatat baru sekitar 906 koperasi atau 0,73 persen dari 123 ribu koperasi aktif.

"Karena itu, transformasi digital koperasi harus dipercepat sehingga dapat bersaing dengan badan usaha lainnya," katanya.

Saat ini, kata Teten, pada saat pandemi Covid-19 sudah terbukti UMKM yang terhubung dengan platform digital yang mampu bertahan.

Pihaknya optimis, bila koperasi melakukan hal serupa maka koperasi tersebut juga akan bisa bertahan dan berkembang.

Berdasarkan data menunjukkan penjualan di kuartal kedua pengguna platform digital meningkat 26 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: Bupati Cirebon Siap Distribusikan Bantuan Sembako dari BI kepada Warga Terdampak Pandemi Covid-19

Sedangkan yang tidak terhubung dengan platform digital mengalami penurunan omzet.

Kondisi ini, kata Teten, menjadi tantangan untuk meningkatkan jumlah koperasi yang akan memanfaatkan platform digital.

“Transformasi koperasi terhadap teknologi digital  harus kita lakukan. Sekarang  adalah era digital kita tidak mungkin keluar dari era ini. Semua sekarang sudah terhubung dalam ekosistem digital,” katanya.

Pentingnya koperasi masuk ekosistem digital karena peluang ekonomi digital masih sangat besar.

Terlebih lagi, nilai digital ekonomi Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara.

Pada 2025, nilai digital ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai Rp1.700 triliun.

Halaman
12

Berita Terkini