Kisah Pilu Agus, Prajurit Kopassus Ikhlaskan Kaki Busuk dan Dimakan Belatung di Hutan, Tapi Dipecat

Editor: Kisdiantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Menyedihkan Agus Hernoto, Prajurit Kopassus Ikhlaskan Kaki Membusuk dan Dimakan Belatung Demi Tugas Tapi Akhirnya Dipecat

Kisah Menyedihkan Agus Hernoto, Prajurit Kopassus Ikhlaskan Kaki Membusuk dan Dimakan Belatung Demi Tugas Tapi AKhirnya Dipecat

TRIBUNJABAR.ID - Pernah kita berpikir bagaimana nasib, prajurit yang terpaksa melanjutkan hidup dengan tangan atau kaki terputus. 

Apa yang mereka rasakan ketika kemenangan diraih tapi dibayar dengan sebagian tubuh hancur.

Ternyata kematian jauh lebih baik, bagi sebagian prajurit ketimbang hidup cacat.

Butuh mental luar biasa, ikhlas menerima takdir tangan atau kaki terpotong karena membusuk tertembak dan lambat ditolong. 

Di Depan Panglima TNI, Bule Yatim Ini Bertekad Jadi Anggota Kopassus, 1 Menit Bisa Push Up 50 Kali

Seperti legenda Kopassus satu ini. Namanya Kolonel Agus Hernoto adalah pejuang tak kenal takut di lingkungan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Dilansir Sripoku.com dari buku legenda Pasukan Komando, Agus kehilangan kaki kiri dalam sebuah pertempuran membebaskan Irian Barat dari Belanda.

eeboks.gramedia ()

Buku itu ditulis putra masing-masing tokoh, yakni Bob H. Hernoto dan Bobby Revolta.

Dalam pertempuran di pedalaman Papua pada pertengahan 1962, Agus dan pasukannya terlibat kontak senjata hebat.

Dia terluka parah pada bagian punggung dan kaki kiri dan tawan di Sorong.

Bukan pengobatan yang didapat tapi hari-harinya diisi dengan penyiksaan. 

Tapi mulut Agus terkunci rapat.

Dia tak sudi membocorkan informasi terkait operasi besar-besaran yang dipimpin Benny Moerdani atasannya.

Karena tak mendapat pengobatan memadai, kaki kirinya membusuk dan mengeluarkan belatung.

Profil Witarmin, Berhasil Pimpin Pasukan Tumpas Para Pemberontak, Dia Mantan Komandan Kopassus

Dia pun rela diamputasi dengan peralatan medis seadanya.

Sayangnya, setelah ia bebas dan kembali ke Jakarta.

Halaman
1234

Berita Terkini