Profil Witarmin, Berhasil Pimpin Pasukan Tumpas Para Pemberontak, Dia Mantan Komandan Kopassus
Operasi Trisula dipimpin oleh Letnan Jenderal Witarmin yang kala itu masih berpangkat kolonel.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Di antara berbagai operasi bersejarah penumpasan pemberontak Gerakan 30 September 1965, ada satu operasi yang dikenang masyarakat Blitar Selatan, yakni Operasi Trisula.
Operasi Trisula dipimpin oleh Letnan Jenderal Witarmin yang kala itu masih berpangkat kolonel.
Keberhasilan Witarmin pada Operasi Trisula membuatnya naik singgasana menjadi komandan Kopassus.
Kala itu, pasukan elite Kopassus masih bernama RPKAD.
Sekitar lima tahun, Witarmin memimpin anggota Kopassus, yakni sejak 1970.
Hal ini tak lepas dari sepak terjangnya sebagai komandan Brigif Linud/18 Trisula.
Setelah pemberontakan Gerakan 30 September 1965, Witarmin pun ditugaskan memimpin Operasi Trisula itu di Blitar Selatan.
Ia memimpin pasukan untuk menumpas sisa-sisa pemberontak Gerakan 30 September yang bersembunyi ke kawasan Blitar Selatan.
• Moeng Parahadimulyo, Jenderal Beringas Pencetak Baret Merah Kopassus, Penyelamat Panji Siliwangi
Dilansir Tribunjabar.id dari Kompas, ada tempat bersejarah yang menjadi pelarian para pemberontak.
Tempat itu adalah goa yang bernama di Desa Tumpak Kepah, Bakung, Blitar Selatan.
Goa tersebut dikenal warga setempat bernama Mbultuk.
Goa itu menjadi tempat terkenal di Blitar Selatan karena menjadi tempat persembunyian orang-orang yang diincar pasukan Witarmin.
Penumpasan pasukan Witarmin terhadap para pemberontak pun membuat sosoknya dikenang warga Blitar Selatan.

Di sana dibuatkan patung Kolonel Inf Witarmin.
Tak hanya itu, untuk mengenang Operasi Trisula yang bersejarah itu dibangun pula Monumen Trisula.
• Sarwo Edhie Wibowo, Komandan Kopassus Berhasil Kuak Penculikan Para Jenderal, Dia Ayah Ani Yudhoyono