TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Dampak matinya listrik di tiga provinsi membuat Presiden Joko Widodo mendatangi Kantor Pusat PLN, tadi pagi.
Seperti diketahui, aliran listrik di bagian barat Pulau Jawa mati sejak Minggu (5/8/2019).
Di beberapa wilayah, aliran listrik bahkan masih mati hingga sekarang.
Jokowi mendatangi Kantor Pusat PLN dengan didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara ( BSSN) Hinsa Siburian.
Di kantor pusat PLN, Jokowi disambut Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani.
Di sana, Jokowi menegaskan seharusnya PLN punya rencana cadangan sehingga tak sampai membuat aliran listrik mati selama berjam-jam, bahkan ada yang belum menyala hingga sekarang.
"Seharusnya ada contingency plan, back up plan, pertanyaan saya, mengapa itu tidak bekerja," kata Jokowi, Senin (5/8/2019).
"Pemadaman total Minggu kemarin dan dalam menajemen besar seperti PLN, ini menurut saya mestinya ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi, dengan manajemen besar, tentu saja ada back up plan."
Jokowi menjelaskan di tahun 2002 peristiwa mati listrik sepulau Jawa dan Bali juga pernah terjadi.
Ia menyayangkan mengapa PLN tak menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran di 2019 ini.
"Saya tahu peristiwa seperti ini pernah kejadian di tahun 2002, 17 tahun lalu di Jawa dan Bali," ucap Jokowi.
"Mestinya itu bisa dipakai sebagai sebuah pelajaran, jangan sampai kejadian."
"Namun malah terjadi lagi," tambahnya.
Presiden ketujuh itu mengatakan, peristiwa mati listrik ini dapat merusak reputasi PLN di mata publik.
Pasalnya para konsumen sangat dirugikan, ditambah mati listrik juga menganggu kelancaran transportasi umum.
"Kita tahu ini bisa merusak reputasi PLN tapi terutama konsumen banyak dirugikan, tapi juga transportasi umum bahaya sekali, MRT misalnya," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan ia ingin mendengar penjelasan langsung dari Sripeni Inten Cahyani terkait mati listrik yang merugikan banyak pihak ini.
Sripeni Inten Cahyani kemudian menjelaskan secara panjang lebar terkait penyebab mati listrik dan usaha apa saja yang telah dilakukan PLN.
Namun, jawaban Sripeni Inten Cahyani yang terkesan teknis dan panjang lebar tak memuaskan Jokowi.
"Panjang sekali ya, pertanyaan saya bapak-ibu semua ini kan pintar-pintar apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun," kata Jokowi.
"Apakah tidak dihitung? Apakah tidak dikalkulasi akan ada kejadian ini sehingga kita tahu sebelumnya."
Dengan tegas, Jokowi mengatakan kalau PLN tak melakukan perhitungan matang sehingga terjadi listrik padam di sebagian besar wilayah barat Pulau Jawa.
Kronologi Matinya Listrik
Minggu (4/8/2019) kemarin mati listrik terjadi di sebagian besar wilayah barat Pulau Jawa.
Sejumlah wilayah di Jakarta, Banten dan Jawa Barat mati listrik sejak pukul 11:50.
Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani menuturkan kronologi mati listrik atau black out di tiga provinsi tersebut.
Menurut dia, penyebabnya adalah terganggunya sistem transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 Kv jalur Ungaran-Pemalang.
"Pada pukul 11:45 detik 7 telah terjadi gangguan transmisi Ungaran-Pemalang di sirkuit 1 lantas diikuti sirkuit 2, akibatnya terjadi penurunan tegangan," kata Sripeni dalam konferensi pers di P2B Gandul, Cinere, Depok, Minggu (4/8/2019).
Penurunan tegangan ini berimbas pada jaringan SUTP Depok-Tasik.
"Pada pukul 11:48 WIB detik 11, jaringan Depok-Tasik lantas mengalami gangguan. Ini yang menjadi awal gangguan sistem di Jabar, Banten dan Jakarta," tegas Sripeni Inten Cahyani.
Ini yang menjadi awal gangguan sistem di Jabar, Banten dan Jakarta.
Sebelumnya, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan, pemadaman listrik terjadi lantaran Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (Off).
"Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJabar.id, Minggu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, gangguan ini terjadi mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek mengalami pemadaman.
• Mati Listrik se-Jabar dan Jakarta Turut Ganggu Jaringan Komunikasi
Sementara di Jabar, terjadi gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya listrik di sejumlah.
"Area yang terdampak adalah Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor," ujar I Made Suprateka.
Kini, pihak PLN tengah berupaya melakukan penormalan.
Ada beberapa langkah yang dilakukan PLN, di antaranya adalah pengamanan GSW yang putus, dan penyalaan kembali GT di Suralaya.
"(Kemudian) akan dilaksanakan scanning assesmen kondisi GSW yang setipe dan pengaturan beban dari UP2B untuk meminimalisasi pemadaman," ujar I Made Suprateka.
Ia mengatakan, pihak PLN memohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi.
"Saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan. Mohon pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini, kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal,” ujar Made.
Penjelasan PLN Sebelumnya
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan laporan yang diterima TribunJabar.id, Minggu (4/8/2019) rumah-rumah hingga perkantoran di Bandung, Jakarta, Banten, Bogor, dan sejumlah daerah lainnya di Jabar mengalami mati listrik.
Aliran listrik di sejumlah daerah ini mati sekitar pukul 12.00 WIB.
Di media sosial Twitter, sejumlah warganet turut melaporkan soal mati listrik ini.
Tagar mati lampu pun trending di media sosial tersebut.
"Massive blackout. Banten, DKI, Jakarta, dan Jabar. Earthour PLN version," tulis @Pandega888.
"Cakep #matilampu," tulis @cumanamaukamu.
"Blackout sejabodetabek kah?" tulis @Sintasramadania.
• Tak Hanya Hari Ini, Mati Lampu Massal Juga Pernah Terjadi di Jakarta dan Depok, Awal 2019
Apa kata PLN mengenai mati listrik ini?
Dikutip dari akun Instagram resmi PLN Distribusi Jawa Barat @pln_jabar, sistem kelistrikan memang sedang gangguan.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terjadi gangguan di sistem pembangkit (black out)," tulis akun PLN.
Akun PLN menjelaskan saat ini sistem sedang perbaikan.
Beredar juga pesan instan yang mengatasnamakan PLN yang menyebut mengenai pemadaman meluas.
“Mohon maaf bapak ibu semua sehubungan ada trip sisi 500 KV mengakibatkan padam meluas (Jabar, DKI dan Banten). Info lain akan kami susulkan," begitu bunyi pesan tersebut.
Berdampak ke MRT Jakarta
Aliran listrik mati ini juga berdampak pada MRT Jakarta.
MRT Jakarta mendeteksi pasokan listrik dari PLN terhenti mulai 11.50 WIB.
Tim Operation Control Center (OCC) MRT mendeteksi 4 kereta ratangga terhenti di antara stasiun bawah tanah.
Saat ini dalam proses evakuasi.
Pintu Platform Screen Door (PSD) dibuka secara manual untuk proses evakuasi.
Tim Operasi dan Pemeliharaan saat ini memastikan seluruh proses evakuasi berjalan dengan aman.
"Informasi detail akan kami informasikan lebih lanjut. MRT Jakarta menempatkan aspek keamanan dan keselamatan sebagai prioritas utama kami," tulis VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba.