Aktisipasi Kekerasan, Kodim Garut Siagakan 100 Personel

Komando Distrik Militer 0611 Garut menyiagakan pasukan sebanyak satu Satuan Setingkat Kompi (SSK). Prajurit sebanyak 100 orang ini

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
GARUT, TRIBUN - Untuk mengantisipasi gangguan keamanan akibat ulah geng motor, terorisme, premanisme, dan aksi kekerasan, Komando Distrik Militer (Kodim) 0611 Garut menyiagakan pasukan sebanyak satu Satuan Setingkat Kompi (SSK). Prajurit sebanyak 100 orang ini ditugaskan membantu Polres Garut mengamankan Garut.

"Kami dapat instruksinya langsung dari Kodam III Siliwangi pada pertengahan Mei. Kami harus ikut serta dalam penanggulangan masalah keamanan dan ketertiban di daerah," kata Dandim 0611 Garut, Letkol Czi Dian Hendriana Surachman, saat ditemui usai rapat koordinasi di Pendopo Garut, Selasa (4/6).

Dandim mengatakan 100 personil ini siap membantu aparat kepolisian bila diperlukan. 100 personil, ujarnya, merupakan pasukan yang siaga atau stand by. Sedangkan, untuk kebutuhan pengamanan lain seperti patroli, Kodim menyiagakan personil dengan jumlah lebih besar.

Berbagai rencana patroli bersama antara TNI dan Polri, ujarnya, telah beberapa kali dibahas. Selain itu, ucapnya, menangani masalah keamanan, pihaknya juga sudah mengajak Pemkab Garut melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) untuk ikut dalam operasi patroli bersama.

Khusus mengantisipasi tindak kriminal geng motor, Kodim 0611 Garut segera menggelar road race di lingkungan Markas Kodim 0611 Garut. Rencananya, kegiatan balap motor ini diikuti sejumlah klub motor di Garut.

"Kita fasilitasi hobi mereka supaya tidak melenceng ke tindak kriminal seperti premanisme atau kekerasan lain. Ini yang kita laksanakan untuk tindak prefentif. Mohon doanya, semoga bisa digelar 9 Juni," tuturnya.

Dandim mengatakan kesiagaan ini berlaku sampai Garut benar-benar aman. Dengan kata lain, tuturnya, kesiagaan ini tidak memiliki tenggang waktu. Kesiagaan ini, ujarnya, berlaku juga untuk penanganan imigran gelap yang hendak melintas ke Australia dari pantai selatan Garut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Iman Alirahman, mengatakan telah menyiapkan tim penanganan terpadu menyangkut masalah gangguan keamanan dan ketertiban. Iman berharap setiap institusi dapat terus saling berkoordinasi.

"Kami mengimbau sistem tamu wajib lapor 1x24 jam kembali diterapkan. Sistem ini sangat berperan dalam menekan ancaman gangguan keamanan seperti terorisme. Secara teknis, mungkin untuk masalah-masalah seperti geng motor dan lainnya ada di domain kepolisian. Namun, kami juga memiliki peran lain untuk masalah yang sama. Makanya, perlu ada koordinasi yang baik dalam menanganinya," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved