Disdik Sumedang Dukung "Rereongan Sapoe Sarebu", Empati Pelajar Bakal Tumbuh

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang menyatakan dukungan atas gerakan "Rereongan Sapoe Sarebu"

|
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
kiki andriana/tribun jabar
KADISDIK - Kelapa Dinas Pendidikan Sumedang,,Eka Ganjar Kurniawan saat diwawancara Tribun Jabar.id, di Pusat Pemerintahan Sumedang, Senin (13/10/2025) 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang menyatakan dukungan atas gerakan "Rereongan Sapoe Sarebu", menyusul Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir yang telah menyatakan apresiasi atas gerakan yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi itu. 

Dengannya, para pelajar akan mulai menyisihkan uang Rp1000 setiap harinya, meski teknis pengumpulan uang masih dalam pembahasan berserta dengan akuntabilitas uang itu.

Kadisdik Sumedang, Eka Ganjar Kurniawan  mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti surat edaran gubernur tentang gerakan Rereongan Sapoe Sarebu. 

"Prinsipnya kami apresiasi dan mendukung program ini," kata Eka kepada Tribun Jabar.id, di Pusat Pemerintahan Sumedang, Senin (13/10/2025)

Dia mengatakan, perihal teknis, pihaknya akan membahas secara seksama. Namun, menurutnya, dengan gerakan itu, kepedulian dan empati pelajar akan bertumbuh.  

"Ini, kitapun harus bisa menumbuh kembangkan kepedulian dari anak didik kita, mewujudkan kepedulian siswa," katanya. 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah memperkenalkan suatu program baru yang bernama Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu pada awal Oktober 2025.

Dalam Bahasa Sunda, rereongan berarti gotong royong atau saling membantu, sapoe berarti satu hari, dan sarebu artinya seribu. Sehingga bisa diartikan sebagai gerakan gotong royong dengan menyumbang seribu rupiah setiap hari.

Melalui Gerakan ini, Dedi Mulyadi ingin mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN), pelajar, dan masyarakat untuk meningkatkan rasa kesetiakawanan sosial serta memperkuat pemenuhan hak dasar di bidang pendidikan dan kesehatan yang masih terkendala keterbatasan anggaran maupun akses.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved