'Kami Berharap Pernyataan Ini Didengar' Ketua HNSI Pangandaran Minta Pemerintah Cabut Izin KJA
Jeje Wiradinata mendesak pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencabut izin keberadaan KJA di Pantai Timur Pangandaran.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jeje Wiradinata, mendesak pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencabut izin keberadaan keramba jaring apung (KJA) di Pantai Timur Pangandaran.
Desakan itu disampaikan langsung di hadapan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Bupati Pangandaran Citra Pitriyami dalam pertemuan di Bandara Internasional Beach Street Susi Air, Pamugaran, Pangandaran, Rabu (13/8/2025).
Ratusan warga yang terdiri atas pelaku usaha wisata dan nelayan turut hadir dan menyatakan sikap penolakan.
"Ini reaksi keras karena KJA mengganggu kepentingan pariwisata dan nelayan. Kami berharap pernyataan ini didengar pengambil kebijakan di pusat dan provinsi," ujar Jeje kepada sejumlah wartawan di Bandara Internasional Beach Street Susi Air Pamugaran, Rabu siang.
Baca juga: Susi Ungkap Alasan Wal Out Saat Dialog KJA di Pangandaran, Daripada Ngamuk ke Profesor Unpad
Meski izin KJA telah dikeluarkan, kewenangan pengelolaan laut 0–12 mil berada di tangan Pemprov Jawa Barat. Untuk itu, ia meminta Pemprov Jabar menggunakan kewenangannya untuk menolak keberadaan KJA.
Menurut Jeje, masalah KJA bukan sekadar urusan perikanan, melainkan menyangkut banyak aspek seperti terganggunya pariwisata, kerusakan lingkungan, dan potensi konflik sosial.

Jeje pun mengkritik proses perizinan yang tidak melibatkan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pangandaran.
"Awal ada KJA itu saat saya masih Bupati Pangandaran. Saya tanya ke Dinas Perikanan, ternyata tidak pernah dilibatkan. Kalau ada kebijakan seperti ini, pemerintah daerah seharusnya diajak bicara," katanya.
Jeje mengancam akan terus melakukan penolakan jika izin KJA tidak dicabut. Namun, dia memastikan langkah yang diambil akan tetap tertib dan sesuai hukum.
"Kita lakukan dengan cara beradab, tidak boleh anarkis. Saya sekarang kan punya waktu untuk terus menuntut," ucap Jeje.
Sebelumnya, saat acara dialog, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menghubungi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melalui sambungan video call di hadapan masyarakat yang hadir.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Minta Maaf soal Polemik Keramba Jaring Apung di Pantai Timur Pangandaran, Ada Apa?
Percakapan tersebut menjadi momen penting, sebab Susi memperlihatkan secara langsung dukungan yang disampaikan Gubernur Jabar terkait penolakan keberadaan KJA di kawasan Pantai Timur Pangandaran.
"Tadi Pak KDM (Dedi Mulyadi) sudah mendukung total menolak (KJA di Pantai Timur) 100 persen," ujar Susi.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa izin atas proyek tersebut sudah terlanjur diterbitkan, sehingga diperlukan langkah hukum untuk memastikan izinnya tidak dilanjutkan dan akhirnya dicabut.
Truk ODOL Bikin Masalah di Pangandaran, Terbalik dan Tutup Sebagian Jalan Raya Kalipucang |
![]() |
---|
Sungai Citanduy Perbatasan Jabar dan Jateng Nyaris Meluap Usai Pangandaran Diguyur Hujan Semalaman |
![]() |
---|
Terseret Ombak Pantai Madasari, Pria Asal Garut Ditemukan Selamat Setelah 3 Hari Hilang |
![]() |
---|
Siap-siap, Rumah Penunggak Pajak Kendaraan Bermotor di Pangandaran Akan Didatangi Petugas Bapenda |
![]() |
---|
Wilayah Pangandaran Rawan Banjir Bandang dan Longsor, BPBD Minta Warga Tetap Waspada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.