Harga Beras Melambung, Bulog Cirebon Gencar SPHP, Warga Antre Panjang di Polresta

Kepala Perum Bulog Cirebon, Ramaijon Purba menyebut, pihaknya menargetkan penyaluran SPHP mencapai 30 ribu ton hingga akhir 2025.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
STABILISASI HARGA - Penyaluran program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digencarkan Perum Bulog Cirebon salah satunya dilakukan di Polresta Cirebon, Rabu 13 Agustus 2025. 

Selain SPHP, Bulog Cirebon juga telah menuntaskan penyaluran bantuan pangan alokasi Juni–Juli 2025 untuk masyarakat penerima manfaat.

Total bantuan mencapai hampir 10 ribu ton. Langkah ini, kata Ramaijon, diharapkan mampu meredam gejolak harga beras dan memastikan akses pangan pokok bagi masyarakat.

Salah satu lokasi penyaluran SPHP yang ramai adalah di Mapolresta Cirebon. 

Warga antre panjang demi mendapatkan paket beras murah, yakni 5 kilogram seharga Rp 60 ribu.

Tisirin (50), warga sekitar, mengaku harga tersebut jauh lebih terjangkau dibanding harga pasar.

“Kalau di pasar sekarang sudah Rp 14 ribu per kilo. Di sini jauh lebih murah, makanya saya langsung ke sini,” kata Tidurin, sambil memeluk dua karung beras, wajahnya sumringah.

Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, Bulog, dan sejumlah pihak lainnya.

“Kami menyediakan ribuan paket sembako dan beras dengan harga lebih murah dari pasaran. Tujuannya meringankan beban masyarakat, apalagi menjelang hari besar atau ketika harga pangan sedang tinggi,” ujar Sumarni.

Tak hanya beras, gerakan pangan murah ini juga menawarkan daging sapi seharga Rp 115 ribu per kilogram, telur Rp 24 ribu per kilogram dan kebutuhan pangan lainnya dengan harga miring.

Suasana di lokasi terpantau ramai namun tertib. Petugas sigap mengatur antrean, memastikan setiap warga terlayani.

Tisirin pun berharap kegiatan seperti ini digelar lebih sering.

"Kalau bisa sebulan sekali atau dua kali, supaya masyarakat tidak terlalu berat beli kebutuhan sehari-hari,” ucap Tisirin.

Gerakan pangan murah di Cirebon ini menjadi bukti bahwa sinergi antara aparat, pemerintah dan masyarakat mampu memberi dampak nyata, dari menekan harga hingga menjaga dapur warga tetap ngebul.(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved