Aksi Nekat Warga Argasunya Cirebon yang Cat Tembok Kantor Wali Kota Pakai Air Lindi
Aksi unjuk rasa warga Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Senin (11/8/2025), berlangsung panas.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kemal Setia Permana
"Kami sudah enggak berani dipakai untuk masak atau minum. Kalau buat mandi malah jadi gatal-gatal,” ujarnya.
Sementara menurut Sri Hayati (35), warga lainnya, mengaku sudah dua tahun menutup rapat sumurnya karena tak layak pakai.
“Sekarang buat masak dan minum kami beli galon tiap minggu, Tapi kan jadi pengeluaran tambahan,” kata Sri.
Pantauan di lokasi, aksi warga turut dimeriahkan dengan teatrikal dan orasi bergantian dari atas mobil komando.
Spanduk dan poster protes membentang di depan balai kota.
Namun, massa hanya ditemui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Yuni Darti, sehingga mereka memilih membubarkan diri dengan rasa kecewa.
Warga mengaku lelah karena persoalan ini sudah puluhan tahun tak kunjung selesai.
Air sumur yang dulu jernih kini berubah keruh, berbau, dan memicu gatal-gatal. (*)
(*)
Kepsyen foto:
Aksi unjuk rasa warga Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Senin (11/8/2025), berlangsung panas. Mereka datang membawa air lindi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur dan menggunakannya untuk mengecat tembok bertuliskan “Kantor Wali Kota Cirebon” sebagai bentuk protes.
Mengenal Mesin Canggih BPBD Cirebon, Bisa Ubah Air Kotor hingga Air Laut Jadi Layak Konsumsi |
![]() |
---|
SK Menteri Jadi Objek Sengketa, Kemenkum Jabar Hadiri Sidang Perdata di PN Sumber Cirebon. |
![]() |
---|
Perbaikan Telan Rp 229 Juta, Lapangan Desa Bungko Cirebon hanya Diurug Tanah Empang dan Becek |
![]() |
---|
Guru yang Lecehkan Murid di Cirebon Dikabarkan Ditangkap, Polisi Buka Suara: Masih Pemeriksaan Saksi |
![]() |
---|
4 Tenaga Pendamping Desa di Cirebon Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pajak, Rugikan Negara Rp 2,9 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.