Miris, Balita Tewas Dihabisi Ayah dan Ibunya Sendiri di Tangerang, Kedua Orang Tua Jadi Tersangka

Kejadian tragis dialami balita berusia 4 tahun dihabisi nyawa oleh ayah dan ibu kandungnya sendiri. Polisi ungkap kronologinya.

Editor: Hilda Rubiah
TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico
BALITA DIHABISI ORANGTUA: Pelaku yang aniaya anaknya sendiri. Kematian seorang balita berinisial MA (4) di sebuah rumah sakit dengan luka lebam di tubuhnya ternyata ulang orang tua kandungan sendiri. 

TRIBUNJABAR.ID - Kejadian tragis dialami balita berusia 4 tahun dihabisi nyawa oleh ayah dan ibunya.

Peristiwa ini dialami balita berinisial MA (4) di Ciputa, Tangerang Selatan.

Balita itu meninggal dunia di sebuah rumah sakit dengan luka lebam di tubuhnya.

Kejadian tragis menimpa balita ini menggemparkan publik.

Ternyata yang membuat balita itu tewas tak lain adalah ayah dan ibu kandungnya sendiri.

Baca juga: Kronologi Kasus Prada Lucky Disiksa Senior hingga Tewas, Terbongkar 20 Nama Anggota TNI Terseret


Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang mengungkapkan bahwa pelaku yang menewaskan balita itu kedua orang tua korban, sang ayah berinisial AAY dan ibunya berinisial FT.

Kini orangtua korban itu pun ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kekerasan fisik terhadap MA, anak kandungnya sendiri. 

"Aay (ayah korban) dan MA (ibu korban) telah kami jadikan tersangka," ujar Victor saat ditemui di Polres Tangsel, Serpong, Jumat (8/8/2025).

Victor peristiwa tersebut bermula ketika korban, diduga mengucapkan kata-kata kasar kepada orang tuanya, sehingga memicu emosi sang ayah.

“Akibat emosi yang tidak terkendali, AAY kemudian melakukan tindak kekerasan fisik terhadap anak tersebut,” ujar Victor.

Dalam kasus ini, pihak kepolisian juga menetapkan FT, yang merupakan ibu dari korban, sebagai tersangka kedua. 

Namun, FT tidak ditahan dengan pertimbangan kemanusiaan.

“Kami tidak melakukan penahanan terhadap ibu korban karena yang bersangkutan masih memiliki anak berusia 1,5 tahun yang membutuhkan pengasuhan langsung,” ungkap Victor.

Di lokasi berbeda, Priyanti, tetangga pelaku, mengungkap keseharian keluarga pelaku dan korban. Pasangan suami istri tersebut dikenal tertutup dan jarang bergaul dengan tetangga. Selama ini, mereka hanya terlihat berangkat pagi dan pulang malam.

"Kami jarang sekali bertemu. Mereka berangkat pagi, pulang malam, kadang-kadang sampai jam 10 atau 11 malam, seringnya kami sudah pulang lebih dulu," ujar Priyanti.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved