UMKM Masih Sulit Akses Modal, Apindo Dorong Kolaborasi Konkret

APINDO mendorong UMKM berkolaborasi ditengah kesulitan akses permodalan

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
nappisah
APINDO - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, ( tengah ), Ketua Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik (Kedua sebelah kiri) saat pembukaan APINDO Expo dan UMKM Fair 2025 di Jalan Merdeka No 2, Kota Bandung, Senin (4/8/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan, bahwa lebih dari separuh UMKM di Indonesia masih terseok-seok karena masalah klasik, yakni keterbatasan modal.

Hal ini ia sampaikan dalam pembukaan APINDO Expo dan UMKM Fair 2025 di Jalan Merdeka No 2, Kota Bandung, Senin (4/8/2025).

“Data menunjukkan bahwa 51 persen UMKM masih kesulitan akses modal. 80?rgantung pada dana pribadi dan 35% kesulitan memasangkan produknya, dan hanya 8,6% yang punya akses ke teknologi,” ujar Shinta. 

Ia mengajak para peserta untuk tidak hanya memamerkan produk, tetapi juga merumuskan strategi untuk bertahan dan merancang masa depan bersama.

Baca juga: Dunia Usaha Diadang Tekanan Ekonomi, Apindo Konsolidasikan Solusi Lewat Rakerkonas

Shinta menegaskan bahwa Apindo tidak bisa hanya berpihak pada perusahaan besar. 

Ia menuturkan, UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. 

"Karena pada akhirnya, pelaku usaha itu juga harus memperhatikan para UMKM yang merupakan 37?ripada ekonomi Indonesia,” katanya.

Saat ini, kata dia, terdapat 66 juta unit UMKM yang berkontribusi sebesar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional. 

Ia juga menyoroti bahwa dengan maraknya dan banyaknya perusahaan, akan semakin banyak pula yang tertarik menjadi pelaku UMKM.

Namun, menurut Shinta, persoalannya bukan hanya jumlah, tetapi seberapa banyak yang bisa naik kelas dan terkoneksi dengan ekosistem usaha yang lebih luas. 

“Kalau kita lihat, hanya 7 persen UMKM yang terkoneksi dengan rantai pasok domestik,” ucapnya.

Baca juga: Solidaritas Salah Sasaran: Ekonom Ingatkan Risiko Terhadap Ekonomi RI

Lebih lanjut, Shinta mengungkapkan bahwa baru 4,1 persen UMKM yang masuk ke pasar ekspor.

Artinya, perjalanan untuk memperkuat daya saing UMKM masih panjang.

“Kita lihat berbagai banyaknya UMKM yang pasti mau, pasti punya keinginan untuk mau masuk juga ke pasar global. Jadi Apindo tidak hanya berbicara pengusaha, pastinya termasuk UMKM. Saat ini ada 50 ribu UMKM binaan Apindo," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved