Kekhawatiran Warga Kaki Gunung Salak Jadi Kenyataan: Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor
Bencana ekologis melanda Sukabumi setelah hujan deras mengguyur Gunung Salak pada Minggu (03/08/2025), menyebabkan dua sungai utama meluap.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kekhawatiran warga Kecamatan Cidahu yang berada di lereng Gunung Salak, Kabupaten Sukabumi, akhirnya menjadi kenyataan.
Bencana ekologis melanda kawasan tersebut setelah hujan deras mengguyur wilayah sekitar Gunung Salak pada Minggu (03/08/2025), menyebabkan dua sungai utama, yakni Sungai Cibojong di Cidahu dan Sungai Rasamala di Cicurug, meluap.
Air meluap dengan cepat, membanjiri area pemukiman dan lahan pertanian yang ada di sekitar bantaran sungai. Bencana longsor di Cidahu dan Cicurug juga terjadi.
Banjir juga mengganggu aktivitas serta memicu kepanikan di tengah masyarakat.
Salah satu dugaan penyebab utama meluapnya sungai adalah menurunnya daya resapan kawasan hulu, terutama di blok Cangkuang.
Wilayah tersebut diketahui mengalami kerusakan hutan akibat aktivitas penebangan pohon secara masif dalam 2 tahun terakhir.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna mengatakan, banjir tersebut berawal dari hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi mulai pukul 17.00 hingga 20.00 WIB.
"Hujan deras dengan ketinggian air mencapai 50–80 cm merendam permukiman warga dan menyebabkan peningkatan debit air sungai serta kejenuhan tanah di beberapa wilayah," ujarnya,
Akibatnya, sejumlah titik di Kabupaten Sukabumi mengalami genangan banjir yang mengganggu arus lalu lintas. Selain itu, beberapa titik longsor juga dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah.
"Ya banjir ini terjadi akibat meluapnya air sungai Cibojong Cidahu dan Rasamala Cicurug yang berasal dari gunung Salak," tuturnya.
Wilayah yang terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Cidahu, yakni di Desa Pasirdoton Kampung Pasirdoton, tepatnya di RT.1, RW.01. Begitu juga luapan air terjadi wilayah Desa Pondokaso Landeuh.
Akibatnya dua kepala keluarga (KK) terdiri dari lima jiwa terdampak akibat banjir dan longsor.
Sementara itu, dampak banjir di Kecamatan Cicurug berdampak pada sejumlah kelurahan dan desa. Di Kelurahan Cicurug, banjir merendam beberapa wilayah seperti Kampung Kebon Cau RT 02 RW 02, Kampung Babakan Kembang/Cibeber Hilir, dan Kampung Lebaksari.
Sementara itu, di Desa Bangbayang, banjir terjadi di Kampung Cicatih. Desa Mekarsari juga terdampak, khususnya di Kampung Nyangkowek RW 06 dan Kampung Ciutara RW 01. Di Desa Pasawahan, genangan air melanda Kampung Baru RW 06.
Viral, Konten 10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat Banjir Kritik, Dokter Ungkap Sudah Jatuh Korban |
![]() |
---|
Rakor Pembangunan CPUGGp, Sekda Sorot Isu Strategis Pengembangan Kawasan |
![]() |
---|
Rehabilitasi dan Bangun Drainase untuk Atasi Banjir, Pemkot Bandung Habiskan Rp 34 Miliar |
![]() |
---|
Tragis, TKI Asal Sukabumi 16 Tahun Disiksa Majikan di Arab Saudi, Kini Tak Bisa Jalan Normal |
![]() |
---|
Warga Sukabumi Tewas usai Tercebur ke Sumur, Sempat Sesak Napas Diduga Hisap Gas Beracun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.