Berita Viral

Sosok No Taji, Lansia di Probolinggo yang Viral Diusir dan Dipukul Anak, Ingatannya Menurun

Sosok perempuan lanjut usia (lansia) di Probolinggo bernama No Taji (76) tengah menjadi sorotan viral di media sosial.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Tangkapan layar video via Kompas.com
DIUSIR ANAK - Sosok perempuan lanjut usia (lansia) di Probolinggo bernama No Taji (76) tengah menjadi sorotan viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Sosok perempuan lanjut usia (lansia) di Probolinggo bernama No Taji (76) tengah menjadi sorotan viral di media sosial.

Video yang memperlihatkan No Taji dipukul, ditendang, didorong, hingga dihardik anak kandungnya, Misrika (43), beredar viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, No Taji tergeletak di jalanan desa hingga akhirnya dievakuasi ke panti.

Sementara, Misrika tidak menunjukkan sisi emosional ketika panti mengevakuasi ibunya.

Peristiwa itu terjadi sekitar satu bulan lalu dan mulai ramai menjadi perbincangan dalam beberapa hari terakhir.

Diketahui, lokasi tempat kejadian berada di Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Lantas, siapakah sosok No Taji?

Dilansir dari Kompas.com, No Taji selama ini tinggal berpindah-pindah.

ANAK TELANTARKAN IBU: Tangkapan layar video seorang wanita mengusir ibu kandung Nortaji (kiri) hingga telantar di jalanan, merasa tak bersalah saat diultimatum sosok penolong, Arief Camra (kanan).
ANAK TELANTARKAN IBU: Tangkapan layar video seorang wanita mengusir ibu kandung Nortaji (kiri) hingga telantar di jalanan, merasa tak bersalah saat diultimatum sosok penolong, Arief Camra (kanan). (TikTok @ariefcamra)

Baca juga: Pengakuan Anak yang Usir Nortaji Ibu di Probolinggo, Tak Merasa Bersalah Diultimatum Sosok Penolong

Terkadang, No Taji tinggal di rumah Misrika. Di lain waktu, ia berada di rumah anaknya yang lain.

Berdasarkan keterangan dari warga dan pihak berwenang, hubungan antara No Taji dan Misrika memang tidak harmonis.

Usia No Taji yang sudah lanjut membuatnya mengalami penurunan ingatan.

Tak jarang, No Taji ditemukan tertidur sembarangan dan berbicara sendiri.

Kondisi fisik dan mental No Taji yang menurun kerap memicu cek-cok dengan anaknya.

Anak Takut dan Trauma

Sementara itu, Misrika mengaku merasa trauma dan takut merawat ibunya.

Ia juga menyatakan tidak keberatan apabila ibunya meninggal dunia di panti lansia.

"Saya sudah gak mau merawat. Trauma dan takut. Kalau sudah meninggal, enggak apa-apa papa meski saya enggak dikabari," ucap Misrika kepada petugas Griya Lansia Malang

"Silakan dirawat sampai meninggal," lanjut dia.

Sudah Mediasi

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo, Rachmad Hidayanto membenarkan adanya peristiwa viral tersebut.

Rachmad menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan mediasi dan edukasi tehradap keluarga No Taji.

Sebelum viral, kata Rachmad, tetangga No Taji yang peduli akan permasalahan ini, melaporkan kejadian ke yayasan Griya Lansia Malang.

DIUSIR ANAK - Pemilik Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra saat mengevakuasi Nortaji, ibu yang diusir anak kandungnya sendiri.
DIUSIR ANAK - Pemilik Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra saat mengevakuasi Nortaji, ibu yang diusir anak kandungnya sendiri. (TikTok @ariecamra)

Baca juga: Warga Ciamis Dibuat Geger, Seorang Lansia Ditemukan Meninggal Tak Wajar, Keluarga Pilih Tak Autopsi

Oleh karenanya, No Taji langsung dibawa ke panti tersebut untuk mendapatkan perawatan.

Griya Lansia Malang atau Griya Lansia Husnul Khatimah sendiri adalah yayasan yang didirikan oleh konten kreator Arief Camra.

Belakangan, yayasan tersebut kerap viral karena menjadi tempat penampungan bagi para lansia yang tidak bisa dirawat anak-anaknya.

Rachmad menjelaskan, pihaknya berupaya memindahkan No Taji ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) panti lansia milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Namun tempatnya masih penuh. Yang pasti, Pemkab Probolinggo sudah hadir dan berusaha sebaik mungkin untuk menanganinya," ujar Rachmad, Minggu (27/8/2025).

Kejadian Viral

Camat Besuk, Abdul Bari menuturkan bahwa ia mengunjungi kediaman No Taji pada Sabtu (26/7/2025).

Saat itu, ia datang bersama polisi, aparat desa, dan tokoh agama.

Abdul Bari mengofirmasi bahwa video yang beredar viral menggambungkan dua rekaman berbeda.

Satu video menunjukkan saat No Taji ditemukan tergeletak terjadi pada 25 Juli 2025.

Sementara, video lainnya saat Misrika menghardik ibunya terjadi di depan rumah pada 1 Juni 2025.

"Pengakuan Misrika saat mediasi pada 3 Juni 2025 menyebutkan bahwa ia sedang mengganti pakaian ibunya saat kejadian tersebut," kata Abdul Bari. 

Abdul menuturkan bahwa Misrika tidak ingin lagi merawat ibunya karena sakit hati atas perkataan No Taji.

"No Taji pernah menyuruh saudara kandung Misrika untuk membunuh Misrika," tukas Abdul Bari.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Ahmad Faisol)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved