Sebanyak 200 Siswa di NTT Keracunan MBG, Sekolah Lain Ikut Trauma Tolak Santap Makanan

Kasus pelajar mengalami keracunan makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi. Kali ini dialami 200 siswa SMPN 8 Kota Kupang NTT.

|
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
KERACUNAN - Foto hanya ilustrasi yang memperlihatkan siswa di SMPN 1 Kota Cirebon yang masih membawa bekal dari rumah atau pihak sekolah belum menerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Kasus pelajar mengalami keracunan makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi. Kali ini kasus keracunan MBG dialami 200 siswa SMPN 8 Kota Kupang NTT. 

TRIBUNJABAR.ID - Kasus pelajar mengalami keracunan makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi. Kali ini kasus keracunan MBG dialami 200 siswa SMPN 8 Kota Kupang NTT.

Dari 200 siswa tersebut, 140 siswa di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Mamami, RSUD SK Lerik, dan Rumah Sakit Siloam. 

Update terkini, melihat ratusan teman-temannya tumbang jadi korban keracunan MBG, siswa di sekolah lain langsung trauma, menolak MBG.

Tak hanya siswa, para orangtua juga ikut trauma. Mereka minta anggaran MBG dikelola sendiri oleh orangtua. 

Menanggapi kembali terjadinya kasus keracunan MBG, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memperkuat sistem pengawasan di lapangan.

Baca juga: Detik-detik Maling Disatroni Korban di Rumahnya Setelah Mencuri Rokok di Indramayu, Nysris Diamuk

“Kita tahu bahwa BGN itu juga mempunyai sistem baru dalam hal supervisi. Mereka ada ritme tenaga-tenaga untuk supervisi lapangan, baik untuk mengecek kualitas makanan, distribusi maupun dari sisi pembayaran dari MBG ke dapur,” ujar Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/7/2025).

Sufmi Dasco pun berharap peristiwa keracunan MBG di NTT tidak kembali terulang dan bisa dicegah melalui pengawasan yang lebih ketat. 

Ia juga berharap evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG, terutama menyangkut keamanan makanan bagi para siswa.

“Sehingga kita harapkan bahwa kejadian-kejadian yang seperti itu tidak terulang,” ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra tersebut.

Sementara itu Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menyebut kasus ini merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Saat ini pihaknya sedang menguji sampel untuk mengetahui penyebab pasti keracunan itu.

Baca juga: Bek Persib Bandung Jadi Pemain Grade A Paling Top yang Perkuat Negara Beranking FIFA Tertinggi

“Keracunan MBG di Kupang, Nusa Tenggara Timur adalah Kejadian Luar Biasa. Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Kupang untuk turun langsung,” kata Taruna Ikrar saat ditemui di kantor BPOM RI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (25/7/2025).

Ia mengatakan, pihaknya langsung melakukan mitigasi untuk mencegah kejadian itu terulang lagi termasuk laboratorium di balai besar POM Kupang juga telah melaksanakan penyidikan penyebab keracunan. (*)
 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 200 Siswa di NTT Keracunan MBG, Pimpinan DPR Minta BGN Perketat Supervisi  

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved