Cerita Anak Tukang Bakso Jadi Lulusan Terbaik IPDN Angkatan XXXII, Tanpa Bikin Skripsi

Suwandi (22) tampak tegar, namun sebenarnya dia menahan tangis haru akibat bangga terhadap apa yang tengah diraihnya. 

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Kiki Andriana
LULUSAN TERBAIK - Suwandi (22) menjadi lulusan terbaik IPDN Angkatan XXXII saat diwawancara Tribun Jabar.id di IPDN Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (28/7/2025).  

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Suwandi (22) tampak tegar, namun sebenarnya dia menahan tangis haru  akibat bangga terhadap apa yang tengah diraihnya. 

Dia merupakan sosok yang mendapat penghargaan Kartika Astha Brata yang diserahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, Senin (28/7/2025). Suwandi dinobatkan sebagai lulusan terbaik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan 32 tahun 2025. 

Tak terbayang olehnya, kesusahan ekonomi sebagai anak seorang penjual bakso di Kelurahan Kambula-bulana, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dapat menghantarkannya sejauh ini. Bukan hanya terbaik, dia juga terlibat aktif dalam riset-riset tentang pemerintahan di IPDN

"Alhamdulillah, menjadi lulusan terbaik. Sangat bahagia, bangga menjadi lulusan terbaik dari 1.110 lulusan di angkatan 32 yang dilantik Pak Menteri Dalam Negeri," kata Suwandi saat diwawancara TribunJabar.id, di IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin. 

Suwandi mengatakan, orang tuanya memang penjual bakso. Lokasinya di halaman rumah.

Syukur pula, kedua orang tuanya, Samin dan Wamis, bisa datang ke IPDN Kampus Jatinangor untuk menyaksikan anak tunggal mereka dilantik jadi aparatur sipil negera (ASN). 

Baca juga: Tito Karnavian Ungkap Alasan Presiden Prabowo Batal Datang ke IPDN Sumedang

"Tentunya saya banyak terima kasih kepada kedua orang tua, dari segi moral, moril, materiel sehingga bisa survive. Saya lulus tahun 2025 ini, masuk IPDN tahun 2021. Tahun itu Covid-19 melanda, dari Buton juga jauh saya tinggal, jauh ke ibu kota di Kendari," ucapnya.

Keterbatasan akses dan kesulitan ekonomi, tidak menyurutkan tekadnya masuk ke IPDN.

"Dari sejak SMA, saya melihat senior saya banyak masuk ke IPDN, saya termotivasi untuk masuk ke IPDN. Di sini tidak dipungut biaya dari pendaftaran sampai purnapraja," katanya.  

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat diwawancara di Lapangan Parade IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (28/7/2025) 
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat diwawancara di Lapangan Parade IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (28/7/2025)  (tribunjabar.id / Kiki Andriana)

Alumni SMA Negeri 1 Pasarwajo ini yakin bahwa yang membawanya sampai sejauh ini adalah doa-doa orang tuanya yang dikabulkan Allah SWT. Doa-doa itu pula yang memudahkannya lulus IPDN hanya dengan sekali tes. 

Selain merasakan resapan doa-doa orang tua ke dalam dirinya, Suwandi mengaku sangat patuh terhadap petuah-petuah dari orang tua. 

Dia dinasihati untuk selalu jangan melanggar aturan, untuk menjauhkan diri dari perilaku menyimpang, dan perilaku negatif lainnya. Selain itu harus selalu loyal dan disiplin. 

Baca juga: Tito Karnavian Beri Wejangan kepada Lulusan IPDN yang Resmi Dilantik Jadi ASN

Ketekunan, keuletan, dan doa bergabung menjadi satu pada diri Suwandi. Selain mudah masuk ke IPDN, dia juga bisa lulus dengan "mudah". 

Sebagai Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan, Suwandi lulus tanpa membuat skripsi. Namun, yang dilakukannya lebih berat, yaitu menulis artikel jurnal dan harus lolos publikasi di jurnal yang terindeks Science and Technology Index (SINTA). 

"Tanpa skripsi artinya, jadi saya menulis artikel di Jurnal SINTA 2, itu bisa. Artikel itu dapat dijadikan pengganti skripsi, sehingga saya lulus di IPDN tanpa skripsi," katanya. 

Suwandi yang sangat suka buah-buahan ini mengaku siap mengabdi kepada negara dan masyarakat. Dia tinggal menunggu surat keputusan penempatan tugasnnya. 

Selain siap menjadi birokrat pelayan rakyat, Suwandi juga ingin sekali melanjutkan studi S2 di luar negeri, sebagaimana saran dari Mendagri Tito Karnavian. Lulusan IPDN diminta kuliah ke luar negeri dengan memanftaatkan dana LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) Kementerian Keuangan RI. 

"Dan untuk generasi muda, teruslah bermimpi, berlatih, dan mengoptimalkan potensi. IPDN lembaga pendidikan tinggi transparan sehingga bisa melakukan rekrutmen dengan baik," katanya. 

Pada kesempatan itu, Tito Karnavian memberikan wejangan untuk 1.110 lulusan IPDN yang resmi dilantik sebagai ASN itu.  

Menurutnya, sebuah negara kokoh karena ada tiga unsur, yakni militer, kepolisan dan intelijen, serta unsur aparatur sipil negara yang profesional.

"Militer yang kuat untuk menajaga negara dari gangguan luar negeri; kepolisian dan intelijen yang kuat untuk menjaga keamanan dalam negeri; serta aparatur sipil negara yang profesional agar dapat menjalankan administrasi pemerintahan yang efektif dan efisien," kata Mendagri saat melantik para pamong praja. 

Dia mengatakan, keberadaan IPDN adalah sebagai motor penggerak ASN dan dalam hal ini punya peran penting. 

Baca juga: BREAKING NEWS Presiden Prabowo Batal Hadiri Pelantikan Praja IPDN Hari Ini

"Sebab lulusannya diharapkan menjadi penggerak perubahan untuk menciptakan ASN yang profesional untuk menjalankan administrasi pemeritahan negara," katanya. 

Mendagri mengatakan, lulusan IPDN yang sudah punya ilmu mumpuni dan kebugaran fisik yang baik, harus bisa ditempatkan di manapun di seluruh Indonesia. 

"Di pemerintahan pusat atau daerah. Ada 38 provinsi, 98 kota, 416 kabupaten. Ini negara kepulauan terbesar di dunia, penduduk nomor empat terbesar di dunia, dan negara demokrasi ketiga terbesar di dunia. Di IPDN ditanamkan nilai untuk pembangunan karakter dan kemampuan fisik prima untuk bekerja di semua medan di Indonesia. Kita ada gunung, hutan, desa, kota, laut, dan semua harus siap untuk ditempatkan di seluruh Indonesia," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved