Keinginan Kuliah Kandas, Pemuda di Blora Depresi Bacok Nenek Usai Rutin Kirim Uang untuk Keluarga

Kondisi memprihatinkan dialami seorang pemuda di Blora hingga berujung malapetaka menghilangkan nyawa neneknya sendiri.

Editor: Hilda Rubiah
Iqbal/Tribunjateng
PEMUDA DEPRESI: Winarsih, menunjukkan kandang miliknya, tempat Patmirah (82) dibacok IMH (19), saat ditemui Sabtu (26/7/2025). - Pemuda di Blora nekat bacok neneknya diduga depresi keinginannya kuliah kandas, akhirnya dimasukkan rumah sakit jiwa. 

"Sebenarnya itu dia sudah kena gangguan jiwa karena empat hari di rumah saya, tidur di rumah saya, saya yang tahu persis sifat-sifatnya dia,"

"Tapi bukan berarti bendo atau sabitnya itu mau digunakan untuk membunuh ibunya. Saya yakin tidak. Tapi karena dia stres kan kayak gitu,"

"Sebenarnya dia ketika bawa bendo, bawa arit itu ke rumah saya, tapi karena saya waktu itu nggak ada, dan saya sedang di sawah, akhirnya dia cari ibunya ke mana-mana. Seandainya dia (IMH) di sini, insyaallah nggak akan kejadian apapun," jelasnya.

Setelah membacok sapi tetangga, IMH jalan muter-muter ke gang-gang kampung. Kemudian, warga berinisiatif untuk menangkap IMH, dan meminta senjata tajam yang dibawa.

Setelah IMH berhasil diamankan, IMH diajak ke rumah Muhyiddin untuk ditenangkan.

Muhyiddin sempat berkomunikasi dengan IMH, dan memberi makan. Tetapi sudah sulit diajak komunikasi, karena ngelantur.

"Kemudian, saya menyarankan untuk keluarganya membawa ke rumah sakit jiwa karena saya sudah enggak sanggup."

"Akhirnya keluarga sepakat dengan perangkat desa, Babinsa, Kepala Desa, dia dibawa ke rumah sakit jiwa di Rembang," jelasnya.

Baca juga: Kisah Anak Kuli Bangunan Lulus di ITB Perjuangannya Berbuah Manis, Bisa Beli Rumah untuk Sang Ibu

IMH dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Rembang, sekira pukul 20.00 WIB, dan sampai di Rembang pukul 21.00 WIB.

Kemudian, sesampainya di Rumah Sakit Jiwa, IMH diberi obat penenang, dan dilakukan penanganan medis. Kemudian disimpulkan, IMH mengalami depresi berat.

"Lalu saya dapat kabar, neneknya ini meninggal dunia dengan tidak wajar. Jadi kejadian itu seandainya terjadi benar itu tidak mungkin terjadi dari pukul 17.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB, karena di jam itu, dia di rumah saya."

"Karena neneknya sendiri itu usianya sudah sangat tua, dan sudah pikun. Neneknya itu juga tidak mungkin menjadi incaran,"

"Kalau anak itu sadar nggak mungkin, karena nenek sama cucu kan sama-sama sayang," terangnya.

Muhyiddin, menegaskan dalam kejadian yang menimpa neneknya IMH, tidak ada orang yang tahu. 

"Jadi, kalau kronologisnya seperti apa semuanya enggak ada yang tahu, nggak ada saksi. Jadi pelakunya yang sebenarnya kita belum tahu sebenarnya."

Sumber: TribunJatim.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved