Sekda Jabar Tegur PPSGHD soal Insiden Siswi SLBN A Pajajaran, Herman Sebut Kesalahan Teknis

Herman menyebut yang terjadi hanyalah kesalahan teknis, saat petugas PPSGHD melakukan realokasi para siswi penghuni asrama. 

|
Istimewa/ Humas Pemprov Jabar
KUNJUNGI SLBN A - Sekda Jabar, Herman Suryatman saat meninjau SLBNA Pajajaran, Kota Bandung, Kamis (24/7/2025). 

Sebelumnya, kisah pilu dialami dua siswi SLBN A Wyata Guna Pajajaran yang tinggal di asrama Pusat Layanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, di Jalan Amir Machmud, Kota Cimahi

Dua siswi bernama Kristina, kelas 6 SDLB, dan Wilda Ramdhaniawati, Kelas 11 SMALB, yang sekolah di SLBN A Wyata Guna Pajajaran, Kota Bandung, diduga diusir oleh petugas PPSGHD Dinsos Jabar, Selasa 22 Juli 2025. 

Video dugaan pengusiran itu tersebar di aplikasi percakapan WhatsApp, Rabu 23 Juli 2025. Dalam video tersebut, terlihat dua siswi SLBN A yang menghuni Asrama tersebut tengah duduk, sambil menangis dengan kondisi kamar sudah berantakan.

Pembimbing Asrama Putri, Anggita Pratiwi, mengatakan permintaan mengosongkan asrama datang dari PPSGHD, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

"Mereka sampaikan bahwa memang asrama itu harus dikosongkan dan terakhir itu besok (Rabu 23 Juli 2025). Tapi ternyata setelah saya konfirmasi ulang, sudah dikosongkan asrama itu (kemarin)" ujar Anggita, Rabu (23/7/2025). 

Ternyata, kata dia, tanpa pemberitahuan sebelumnya petugas PPSGHD Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat sudah memindahkan barang-barang dari asrama putri itu lebih cepat satu hari dari pemberitahuan sebelumnya.

"Barang-barang anak-anak sudah dikeluarkan dan kunci gembok yang ada di kamar pembimbing itu dibongkar, dibobol secara paksa. Terus mereka juga langsung masukin barang-barang milik dari klien atau alumni PPSGHD itu sendiri," katanya. 

Perbuatan dari PPSGHD, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat itu membuat para siswi disabilitas kaget, karena barang-barang dikeluarkan secara paksa tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. 

Baca juga: Soal Polemik Sekolah Rakyat di Gedung SLBN A Pajajaran Bandung, Gus Ipul Sebut Ada Kesalahpahaman

"Itu pas sudah sampai ke sana ya memang keadaan anak-anak itu syok, kaget gitulah. Mereka juga mengatakan bahwa kayak, Bu, kirain teh pulang cepat mau jalan-jalan tapi kok ternyata malah diusir, malah dibongkar, malah kayak gini," katanya.

Anggita belum mengetahui secara pasti, alasan para siswi diusir dari Asrama tersebut. Namun, kata dia, akibat peristiwa ini para siswi yang tinggal di Asrama tersebut terancam tidak dapat melanjutkan pendidikannya. 

"Iya, dampak siswanya memang satu terganggu ya secara mental kayak kaget kan dan sebagainya. Ya, mungkin akan terancam enggak ke sekolah. Kan kalau di asrama itu kan nanti ada yang jemput, antar jemput ke sekolah. Sedangkan untuk di rumah kan mereka juga belum tentu," ujarnya. 

Saat ini, kata dia, seluruh barang-barang dari siswi itu sudah dikembalikan kepada orang tua masing-masing sejak kemarin.

"Kemarin pemberitahuannya sudah dikosongkan. Jadi kami juga mengkonfirmasi ke orang tua mendadak. Iya, karena kunci gembok dibongkar juga bobol. Saya juga ada video bekasnya gitu. Jadi tiba-tiba ini asmara harus dikosongkan saja," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved