Sambut Hadirnya Koperasi Merah Putih, Fraksi PAN Majalengka Sebut Petani Tak Perlu Tengkulak Lagi

Rona Firmansyah mendorong optimalisasi peran Koperasi Desa Merah Putih sebagai motor penggerak ekonomi antar wilayah dan solusi nyata petani.

Tribun Jabar/ Eki Yulianto
PETANI MAJALENGKA - Foto ilustrasi petani di Desa Sumber Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka menunjukkan tanaman padi, Sabtu (29/7/2023). Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Majalengka, Rona Firmansyah, mendorong optimalisasi peran Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) sebagai motor penggerak ekonomi antar wilayah dan solusi nyata untuk memutus ketergantungan petani terhadap tengkulak. 

Laporan Kontributor Adim Mubaroq 

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Majalengka, Rona Firmansyah, mendorong optimalisasi peran Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) sebagai motor penggerak ekonomi antar wilayah dan solusi nyata untuk memutus ketergantungan petani terhadap tengkulak.

Menurut Rona, kopdes tidak boleh sekadar menjadi lembaga simpan pinjam, melainkan dikembangkan sebagai simpul distribusi dan pertukaran komoditas antar desa. Dengan skema tersebut, petani bisa langsung menjual hasil panennya ke desa lain tanpa perantara yang kerap merugikan.

“Misalnya, Kadipaten butuh sayuran dan (wilayah) Payung sedang panen bawang atau daun bawang. Itu bisa langsung disalurkan antar Kopdes. Ini bukan hanya perdagangan, tapi juga sistem barter modern antar desa yang memperkuat kedaulatan ekonomi lokal,” kata Rona, Rabu (23/07/2025).

Baca juga: Nick Kuipers Hapus Perayaan 1 Juta Followers, Dampak Di-unfollow Ratusan Ribu Bobotoh

Rona mengungkapkan, kopdes yang telah berbadan hukum, lanjutnya, akan mendapatkan dukungan modal hingga Rp3 miliar per koperasi dari bank-bank BUMN seperti BRI dan BNI, dengan skema bunga rendah. Dana tersebut bukan untuk dibagikan, melainkan diputar dalam kegiatan ekonomi produktif yang langsung menyasar kebutuhan warga desa.

“Ini harus jadi sistem tertutup yang terbuka. Artinya semua diawasi, semua transparan, tapi tetap terfokus agar manfaatnya terasa langsung oleh warga desa,” tegasnya.

Setiap desa, kata Rona, bisa mengembangkan koperasi sesuai potensi wilayahnya. Desa pertanian bisa fokus pada distribusi hasil tani, sementara desa wisata seperti Payung dapat menggunakan koperasi sebagai sumber pembiayaan untuk pengembangan sektor wisata.

Ia berharap Kopdes menjadi bagian penting dalam membangun ketahanan ekonomi dan pangan desa yang berkelanjutan dan saling terhubung.

“Dengan koperasi yang terhubung satu sama lain, desa bisa saling support. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi membangun sistem solidaritas antar desa,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved