Pengungkapan Kasus Tiket Palsu di Objek Wisata Pangandaran yang Lambat Tuai Pertanyaan

Tokoh masyarakat di Kabupaten Pangandaran pertanyakan pengungkapan kasus tiket wisata palsu yang berlarut-larut.

Penulis: Padna | Editor: Giri
Tribun Jabar/Padna
PANTAI PANGANDARAN - Kendaraan wisatawan saat akan masuk objek wisata Pantai Barat Pangandaran, beberapa waktu lalu. Tokoh masyarakat di Kabupaten Pangandaran pertanyakan pengungkapan kasus tiket wisata palsu. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Tokoh masyarakat di Kabupaten Pangandaran pertanyakan pengungkapan kasus tiket wisata palsu yang berlarut-larut.

Kasus ini mulai terkuak setelah satu oknum petugas pariwisata di Pangandaran tertangkap basah melakukan pungutan liar pungli (tiket) di halaman Masjid Istiqomah, Pangandaran, 6 Juli 2025 dini hari.

Kepala UPTD Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran, Riko Agung, menyebut ada dugaan kuat tiket palsu dicetak menggunakan alat seperti printer termal.

Kasus ini ditangani polisi dan Inspektorat Kabupaten Pangandaran. Namun, hingga kini terduga pelaku yang menyebabkan kebocoran PAD Pangandaran itu belum terungkap.

Tokoh masyarakat di Kecamatan Padaherang, Engkis, mempertanyakan, kenapa kasus tiket palsu itu belum terungkap pelakunya.

Baca juga: Baru Dibentuk, Koperasi Desa Merah Putih di Pangandaran Terkendala Bayar Administrasi ke Notaris

"Saya yakin, ada oknum pejabat yang juga terlibat. Awas, jangan sampai hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah," ujar Engkis kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Selasa (22/7/2025) pagi.

Menurutnya, penegakan hukum terhadap kasus tiket harus segera diselesaikan agar terungkap pelakunya. Apalagi mengingat retribusi dari pariwisata merupakan penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar di Kabupaten Pangandaran.

"Makanya, saya minta agar kasus tiket palsu itu segera dituntaskan. Kita belum tahu siapa aktor besar di belakangnya," katanya.

Hal senada disampaikan Roby (33), aktivis organisasi Karang Taruna di Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang.

Baca juga: Bisa Tampung 25 Ribu Kendaraan Wisatawan, Area Parkir di Pangandaran Segera Dibangun

"Saya harap kasus ini secepatnya ditangani dan bisa terungkap. Jangan sampai dihentikan," ucap Roby.

Kasat Reskrim Polres Pangandaran, AKP Idas Wardias, menyebutkan, pihaknya masih terus mendalami perkara itu melalui pemeriksaan sejumlah saksi.

"Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Kami sedang meminta keterangan dari saksi-saksi," ujarnya.

Namun, dia belum bisa memberikan data mengenai jumlah saksi yang telah diperiksa maupun perkembangan terbaru kasus ini.

Tribun Jabar pun telah berupaya meminta keterangan dari pihak Inspektorat Kabupaten Pangandaran dengan mendatangi kantornya. Namun, pihak Inspektorat belum berkenaan untuk diwawancara. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved