Lomba Lari di Bandung Tak hanya Bikin Macet sejak Subuh, Juga Hasilkan 14 Meter Kubik Sampah

Untuk event lari selanjutnya, Pemkot Bandung akan melakukan perbaikan jalur dan tetap memperhatikan penyebrangan jalan.

Kolase Tribun Jabar
LOMBA LARI - Event lomba lari Pocari Sweat Run Indonesia 2025 yang digelar dua hari dan diikuti sebanyak 15 ribu pelari di sejumlah ruas jalan Kota Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Event lomba lari Pocari Sweat Run Indonesia 2025 yang digelar dua hari dan diikuti sebanyak 15 ribu pelari di sejumlah ruas jalan Kota Bandung telah menyebabkan sebanyak 14 meter kubik sampah menumpuk.

Selain itu, lomba lari juga menyebabkan kemacetan sejak pukul 04.40 WIB di beberapa titik terutama di Cicadas, Kiaracondong, Viaduct, dan sekitar Gedung Pakuan karen sebagian bahu jalan dipakai pelari dan ada juga jalan yang ditutup.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, dengan kemacetan tersebut pihaknya harus berpikir ulang dan melakukan evaluasi terkait penggunaan rute ke arah Bandung Timur untuk event lomba lari itu.

Baca juga: Lomba Lari Pocari Sweat Run di Bandung Dikritik, DPRD: Siapa yang Menikmati, Siapa yang jadi Korban

"Karena ternyata di Bandung Timur sama dengan di Bandung Barat itu arus lalu lintas keluar masuk Bandung-nya sudah tinggi sejak jam 4 pagi," ujarnya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin (21/7/2025).

Dengan kondisi kemacetan tersebut, Farhan mengaku kaget, sehingga untuk event lari selanjutnya, Pemkot Bandung akan melakukan perbaikan jalur dan tetap memperhatikan crossing atau penyebrangan jalan.

"Tapi secara keseluruhan, saya evaluasi baik-baik saja. Memang ada beberapa keluhan yang mengatakan panjang macetnya, saya mohon maaf lah," kata Farhan.

Farhan mengakui, pada event lomba lari di hari Sabtu terjadi kemacetan sejak pukul 05.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB, sementara pada Minggu kemacetan tersebut terjadi mulai pukul 04.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB.

"Tapi setelah itu semuanya lancar berkat bantuan dari kepolisian, TNI, kewilayahan menjaga dengan sangat baik. Masyarakat juga kebanyakan terbuka bahwa ada keluhan, tentu saja setiap event ada keluhan dan kita terima sebagai bagian dari perbaikan," ucapnya.

Sementara terkait timbulan sampah setelah lomba lari tersebut, kata Farhan, tidak terlalu banyak yakni hanya 14 meter kubik dan setelah event selesai langsung ditangani oleh DLH Kota Bandung dan beberapa pihak lain.

"Karena bagus sekali itu mereka punya komunitas yang mengangkut sampah. Jadi kita cuma dapat 14 meter kubik sampah yang diangkut oleh DLH," kata Farhan.

Baca juga: Lomba Lari di Bandung Dikeluhkan Pengendara dan Bikin Macet, M Farhan Langsung Evaluasi

Atas hal tersebut, kata Farhan, Pemkot Bandung memang memiliki  kemampuan untuk menangani sampah dengan kapasitas yang sangat besar meskipun ada beberapa keluhan dari masyarakat.

"Bahwa ada keluhan pasti dong, tujuan pemerintahan bukan membuat everybody happy. Tetapi tujuan dari pengelolaan pemerintahan adalah membuat semua orang merasa diperlakukan dengan adil. Jadi nalarnya terpenuhi semua, tiap bulan bahkan tiap minggu akan ada event di Kota Bandung," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved