Event Lari di Kota Bandung Dikeluhkan Warga, Jalan Macet Hingga Bingung Cari Jalan Alternatif

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Event lari Pocari Sweat Run di Kota Bandung dikeluhkan warga. Banyak di antaranya yang terjebak kemacetan atau kebingungan saat mencari jalur alternatif untuk menuju tempat tujuan mereka, Minggu (20/7/2025).

Pada kategori 5K dan 10K yang dilaksanakan 19 Juli 2025, para pelari melintasi rute Jalan Merdeka, Wastukencana, Aceh (Masjid Al Ukhuwah), Pajajaran, Cicendo, LL. RE Martadinata (Riau), Ir. H. Juanda (Dago), Diponegoro, Patrakomala, dan Jalan Sumatera.

Sementara kategori half marathon pada 20 Juli 2025, pelari menyusuri rute lebih panjang yakni Jalan Ir. H. Juanda, Diponegoro, Supratman, Ahmad Yani, Ibrahim Adjie, Gatot Subroto, Asia Afrika, Banceuy, Kebon Jukut Cicendo, Wastukencana (Balai Kota).

"Iya tadi pagi saya terjebak macet dan sempat bingung mencari jalan lain (alternatif) sampai keliling-keliling," ujar pengemudi ojek online, Andre Boge (52) saat ditemui di Jalan Westukencana, Minggu (20/7/2025).

Atas hal tersebut, dia terlambat cukup lama saat akan menjemput penumpang yang seharusnya melalui sejumlah jalur lari karena pada saat itu sulit mencari jalan alternatif.

"Tadi sempat delay selama dua jam, tapi Alhamdulillah tidak dikomplain penumpang karena saya ada alasan kuat yaitu terjebak lomba lari. Kalau tadi pagi saya terjebak di Jalan Perintis Kemerdekaan," katanya.

Kemudian pada pukul 09.00 WIB semua rute lomba lari yang sebelumnya ditutup kembali dibuka hingga akhirnya arus lalu lintas pun kembali normal dan sudah tidak ada lagi kemacetan kendaraan di sejumlah titik.

"Setelah lari selesai pada jam 9 kita bisa masuk (jalur lari) lagi karena jalan kembali dibuka. Jadi kita bisa jalan lagi seperti biasa tidak harus mencari jalan lain," ucap Andre.

Warga Jalan Pahlawan, Bagus (30), mengatakan sempat terjebak kemacetan dari arah Dago menuju Jalan Merdeka karena Jalan Westukencana ditutup untuk digunakan lomba lari, sehingga dia pun harus mencari jalan alternatif.

"Akhirnya saya masuk lewat Jalan Tamansari dan keluar di Jalan Perintis Kemerdekaan, jadi ini lumayan menghambat perjalanan karena harus muter-muter," katanya.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, dengan adanya lomba lari ini, pihaknya tidak menyangka bahwa terjadi kemacetan sejak pukul 04.40 WIB dengan kondisi kendaraan mayoritas mengarah ke arah timur.

"Itu kan sebelum adzan subuh sudah ada penumpukan, jadi kita lihat gila juga traffic di Bandung dan semua mengarah ke arah timur, Cicaheum dan juga Soekarno Hatta ke lampu merah terlama sedunia itu," ucap Farhan.

Lomba lari kategori half marathon wave 1 ini dimulai pada pukul 04.00 WIB dan half marathon wave 2 pukul 04.15 WIB. Sehingga wajar saja jika terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan Kota Bandung pada jam-jam tersebut.

"Nah begitu di atas jam 6 ternyata yang ke stasiun itu banyak jadi sudah ketahuan polanya perlu kita pelajari. Nanti kita lihat rute yang bisa kita rekayasa jadi lebih sedikit pertemuan antara pelari dengan kendaraan," ucap Farhan.

Sementara pantia lomba lari Pocari Sweat Run, Puspita Winawati mengatakan, pihaknya akan memperbaiki semua kekurangan dalam event tersebut, termasuk masalah kemacetan dan penanganan sampah sisa lari.

"Ini sesuatu yang memang harus kita improve, setiap kita (mengadakan event) kita mikir apa nih yang harus kita perbaiki lagi," katanya.