Warga Cimindi Pangandaran Geger, Kakek yang Dicari Orang Sekampung ternyata Sedang Bertapa di Kebun
Setelah laporan diterima, pihak keluarga dibantu Tagana dan warga sekitar langsung melakukan pencarian sejak Kamis malam.
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Warga di Dusun Mekarjaya, Desa Cimindi, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran digegerkan dengan kabar hilangnya seorang kakek yang sudah berusia lanjut.
Dia bernama Jahid (88), seorang warga setempat dikabarkan tidak pulang sejak Kamis 17 Juli 2025 sore setelah berpamitan kepada keluarganya untuk pergi ke sawah.
Kehilangan Jahid sempat membuat keluarga dan warga setempat cemas.
Apalagi sang istri si kakek baru saja meninggal dunia sekitar 40 hari yang lalu.
"Awalnya si kakek pamit mau ke sawah. Tapi sampai sore tidak pulang-pulang."
Baca juga: Pantai Timur Pangandaran Bukan Zona Budidaya tapi Sudah Dipasang KJA
"Keluarga panik, karena kakek baru saja kehilangan istrinya," ujar Wita Juwita relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran melalui WhatsApp, Jumat (18/7/2025) siang.
Setelah laporan diterima, pihak keluarga dibantu Tagana dan warga sekitar langsung melakukan pencarian sejak Kamis malam.
Mereka menyisir area sawah dan perkebunan di sekitar tempat tinggal Jahid.
Namun, pencarian malam itu belum membuahkan hasil.
Keesokan harinya, pencarian dilanjutkan dengan kembali menyusuri perkebunan lain yang lebih jauh sambil bertanya ke warga yang mungkin melihat keberadaan si kakek.
Dari informasi yang didapat, ternyata beberapa warga sempat melihat Jahid berjalan ke arah perkebunan di wilayah Bunisari, Cikubang.
"Meski sudah lanjut usia, kakek itu berjalan cukup cepat. Beberapa warga melihat kakek itu terus berjalan masuk ke hutan dan kebun," katanya.
Setelah menyusuri jejak dan lokasi yang ditunjukkan warga, akhirnya pada Jumat (18/7) siang tim berhasil menemukan Jahid dalam kondisi sehat.
Namun waktu ditemukan, si kakek menolak untuk pulang karena mengaku sedang menjalani misi spiritual berupa semedi selama empat hari.
"Kata si kakek, sedang menjalani misi dengan semedi. Memang kakek ini dulunya dikenal memiliki latar belakang spiritual yang kuat. Orang tuanya juga dikenal dekat dengan hal-hal mistis dan sempat menjadi pawang kuda lumping," ucap Wita.
Tim pihak keluarga yang melakukan pencarian pun akhirnya memahami dan menghargai keputusan si kakek tersebut.
"Jadi, sementara ini si kakek memilih tidak pulang ke rumah karena yang disampaikan tadi, mau menjalankan misi," ujarnya.(*)
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
Bupati Pangandaran Berharap Hasil Panen Melimpah, Serahkan 115 Hand Sprayer kepada Kelompok Tani |
![]() |
---|
Respons Bupati Pangandaran Citra Pitriyami Terkait Dinas ke Luar Negeri yang Diperbolehkan Lagi |
![]() |
---|
Polisi Klaim Sudah Sering Lakukan Penertiban, Praktik ODOL Masih Marak di Pangandaran |
![]() |
---|
Petani di Karangsari Pangandaran Menjerit: Jalan Rusak Parah, Sebut Ketahanan Pangan Hanya Wacana |
![]() |
---|
Masuk 30 Besar WIA 2025, Desa Selasari di Pangandaran Tawarkan Wisata Alam dan Budaya Menakjubkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.