Sindikat Jual Beli Bayi di Jabar

Fakta Terbaru Kasus Penjualan Bayi yang Dibongkar Polda Jabar, Motif Ekonomi hingga Adopsi

Dalam pengungkapan terbaru, terungkap salah satu motif orang tua menjual bayinya ke sindikat tersebut adalah karena faktor ekonomi.

Pixabay
ILUSTRASI BAYI - Polda Jawa Barat terus mengembangkan penyelidikan kasus perdagangan bayi yang melibatkan sindikat lintas negara. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Polda Jawa Barat terus mengembangkan penyelidikan kasus perdagangan bayi yang melibatkan sindikat lintas negara.

Dalam pengungkapan terbaru, terungkap salah satu motif orang tua menjual bayinya ke sindikat tersebut adalah karena faktor ekonomi.

"Keterangan dari salah satu korban menyebutkan motifnya karena faktor ekonomi," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Rabu (16/7/2025).

Surawan menegaskan pihaknya belum berhasil mengidentifikasi seluruh orang tua dari para bayi yang berhasil diamankan.

Saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk menelusuri asal-usul para bayi serta motif dari masing-masing orang tua.

"Kami masih menelusuri asal bayi-bayi itu, siapa orang tuanya, dan apa motifnya," ujar Surawan.

PELAKU PERDAGANGAN BAYI - Pelaku perdagangan bayi saat ditangkap Polda Jabar. Sindikat perdagangan bayi yang terbongkar baru-baru ini dari wilayah Jawa Barat ke Singapura menuai kecaman keras dari politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gitalis Dwi Natarina.
PELAKU PERDAGANGAN BAYI - Pelaku perdagangan bayi saat ditangkap Polda Jabar. Sindikat perdagangan bayi yang terbongkar baru-baru ini dari wilayah Jawa Barat ke Singapura menuai kecaman keras dari politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gitalis Dwi Natarina. (Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama)

Fakta baru yang mengejutkan juga terungkap. Hasil pengembangan penyidikan, diketahui sebelum bayi-bayi tersebut dikirim ke luar negeri, mereka terlebih dahulu dibuatkan dokumen resmi seperti akta kelahiran, kartu keluarga, dan paspor di wilayah Pontianak.

"Saat ini sedang kami dalami. Yang jelas, di sana menjadi tempat pembuatan dokumen-dokumen. Bayi-bayi itu dimasukkan ke dalam Kartu Keluarga orang lain, lalu dibuatkan dokumen keimigrasian termasuk paspor," kata Surawan.

Pihak kepolisian pun berhasil mengamankan satu tersangka baru yang masih terkait dengan sindikat perdagangan bayi tersebut.

Tersangka berinisial Y, seorang perempuan warga negara Indonesia, ditangkap saat tiba dari luar negeri.

"Kami telah mencekal yang bersangkutan. Dia kembali ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta dan diamankan oleh pihak imigrasi semalam," ujarnya.

PELAKU PENJUALAN BAYI - Ini tampang 12 tersangka perdagangan bayi yang berhasil diungkap Polda Jabar.
PELAKU PENJUALAN BAYI - Ini tampang 12 tersangka perdagangan bayi yang berhasil diungkap Polda Jabar. (Kolase Tribun Jabar)

Menanggapi dugaan sindikat ini mungkin juga terlibat dalam penjualan organ tubuh, Surawan menyatakan bahwa sejauh ini belum ditemukan indikasi tersebut.

"Rata-rata keterangan dari para tersangka menyebutkan bayi-bayi itu dijual untuk diadopsi. Belum ditemukan indikasi penjualan organ," katanya.

Menariknya, kasus ini pertama kali terungkap setelah salah satu orang tua bayi melapor bahwa anaknya telah diculik. Namun setelah diselidiki, ternyata bayi tersebut memang hendak dijual, tetapi belum sempat dibayar oleh pihak sindikat.

"Ini sebenarnya kasus penjualan bayi, tapi karena belum dibayar, orang tuanya justru melaporkan seolah-olah bayinya diculik," kata Surawan. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved