Sindikat Jual Beli Bayi di Jabar
Fakta Terbaru Kasus Penjualan Bayi yang Dibongkar Polda Jabar, Motif Ekonomi hingga Adopsi
Dalam pengungkapan terbaru, terungkap salah satu motif orang tua menjual bayinya ke sindikat tersebut adalah karena faktor ekonomi.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Polda Jawa Barat terus mengembangkan penyelidikan kasus perdagangan bayi yang melibatkan sindikat lintas negara.
Dalam pengungkapan terbaru, terungkap salah satu motif orang tua menjual bayinya ke sindikat tersebut adalah karena faktor ekonomi.
"Keterangan dari salah satu korban menyebutkan motifnya karena faktor ekonomi," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Rabu (16/7/2025).
Surawan menegaskan pihaknya belum berhasil mengidentifikasi seluruh orang tua dari para bayi yang berhasil diamankan.
Saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk menelusuri asal-usul para bayi serta motif dari masing-masing orang tua.
"Kami masih menelusuri asal bayi-bayi itu, siapa orang tuanya, dan apa motifnya," ujar Surawan.

Fakta baru yang mengejutkan juga terungkap. Hasil pengembangan penyidikan, diketahui sebelum bayi-bayi tersebut dikirim ke luar negeri, mereka terlebih dahulu dibuatkan dokumen resmi seperti akta kelahiran, kartu keluarga, dan paspor di wilayah Pontianak.
"Saat ini sedang kami dalami. Yang jelas, di sana menjadi tempat pembuatan dokumen-dokumen. Bayi-bayi itu dimasukkan ke dalam Kartu Keluarga orang lain, lalu dibuatkan dokumen keimigrasian termasuk paspor," kata Surawan.
Pihak kepolisian pun berhasil mengamankan satu tersangka baru yang masih terkait dengan sindikat perdagangan bayi tersebut.
Tersangka berinisial Y, seorang perempuan warga negara Indonesia, ditangkap saat tiba dari luar negeri.
"Kami telah mencekal yang bersangkutan. Dia kembali ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta dan diamankan oleh pihak imigrasi semalam," ujarnya.

Menanggapi dugaan sindikat ini mungkin juga terlibat dalam penjualan organ tubuh, Surawan menyatakan bahwa sejauh ini belum ditemukan indikasi tersebut.
"Rata-rata keterangan dari para tersangka menyebutkan bayi-bayi itu dijual untuk diadopsi. Belum ditemukan indikasi penjualan organ," katanya.
Menariknya, kasus ini pertama kali terungkap setelah salah satu orang tua bayi melapor bahwa anaknya telah diculik. Namun setelah diselidiki, ternyata bayi tersebut memang hendak dijual, tetapi belum sempat dibayar oleh pihak sindikat.
"Ini sebenarnya kasus penjualan bayi, tapi karena belum dibayar, orang tuanya justru melaporkan seolah-olah bayinya diculik," kata Surawan. (*)
Sindikat Jual Beli Bayi di Jabar sudah Jual 44 Bayi, 27 Bayi Dijual di Luar Negeri, 17 Dijual Lokal |
![]() |
---|
2 Orang Tua yang Jual Anaknya ke Sindikat Penjualan Bayi Ditemukan, Lupa Kondisi Bayinya Sendiri |
![]() |
---|
Fantastis, Harga 1 Bayi di Jabar yang Dijual ke Singapura Rp 250 Juta |
![]() |
---|
Polda Jabar Ungkap Harga Bayi yang Dijual Anggota Sindikat ke Singapura Mencapai 20 Ribu SGD |
![]() |
---|
UPDATE Jaringan Perdagangan Bayi Internasional di Bandung, Sudah 8 Bayi Diselamatkan di Jabar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.