Dedi Mulyadi Klaim Hanya 384 Kelas yang Rombelnya Maksimal, Akan Dikirimi AC 2 PK
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkap cuma 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi 38 sampai 50 siswa.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkap cuma 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi 38 sampai 50 siswa.
Sebelumnya, Dedi mengubah kebijakan tentang jumlah siswa dalam rombongan belajar, dari 36 menjadi maksimal 50.
Berdasarkan data yang dimiliknya, jumlah SMA dan SMK di Jabar itu ada 801. Sedangkan jumlah ruang kelasnya untuk kelas satu ada 8.727 dan yang digunakan rombel 48 sampai 50 siswa hanya 384 kelas.
Dedi mengatakan, sekolah swasta yang muridnya mengalami penurunan, masih bisa mencari cari jalan lain agar pendidikan tetap berjalan.
"Kebayang kalau saya tidak ngambil keputusan itu. Apa yang terjadi hari ini, protes terjadi di mana-mana. Di setiap sekolah orang tua siswa berteriak, tidak bisa masuk sekolah," ujar Dedi, dikutip Sabtu (12/7/2025).
Tapi tahun ini, Dedi mengeklaim pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tidak ada keributan, tidak ada protes-protes.
Baca juga: Anggota DPRD Jabar Komisi V Zaini Shofari Bilang Begini Soal Polemik Rombel 50 Siswa per Kelas
"Dulu sampai ada di Bogor, saya ingat betul masih anggota DPR RI, ada siswa ngukur jalan dari rumah ke sekolah dimeterin loh, bayangin. Hari ini tidak terjadi karena negara sudah hadir untuk melindungi warganya agar bisa bersekolah sampai SMA," ucap dia.
Terkait kelas yang diisi oleh 48 sampai 50 siswa akan dipasang pendingin ruangan masing-masing dua titik agar siswa tetap nyaman belajar meski ruang kelasnya penuh sesak.
Baca juga: FKSS Jabar Akan Ajukan Gugatan Kepgub Penambahan Rombel ke PTUN, Tapi Tunggu Hal Ini Dulu
"Insyaallah nanti mau dikirim AC, dua PK dan satu kelasnya dua AC. Duitnya sumbangan dari berbagai pihak yang peduli pendidikan di Jabar, salah satunya Joshua Sirait dan banyak lagi," ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat memastikan saat ini masih banyak lulusan SMP yang belum terserap SMA/SMK negeri.
Hal itu diungkapkan Kepala Disdik Jabar, Purwanto, saat ditemui seusai rapat bersama Komisi V DPRD Jabar dan Forum Kepala SMA Swasta (FKSS) SMA Jawa Barat di Gedung DPRD Jabar, Senin (7/7/2025).
Purwanto mengatakan, masih ada sekitar 400 ribuan lulusan SMP yang belum tertampung di SMA/SMK negeri. Mereka pun bisa dimaksimalkan oleh sekolah swasta di Jabar.
"Sekolah swasta kan masih mempunyai kesempatan banyak. Dari lulusan kita sekitar 700 ribuan, itu masih ada sekitar 400 ribuan anak yang tidak tertampung di negeri dengan penambahan rombel ini, dengan penambahan kuota ini," ujar Purwanto, dikutip Selasa (8/7/2025).
Menurutnya, penambahan jumlah siswa dalam satu rombel dari maksimal 36 menjadi 50 yang dituangkan dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 463.1/Kep.323-Disdik/2025 tentang Petunjuk Teknis Pencegahan Anak Putus Sekolah Jenjang Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Barat itu tidak serta merta mematikan sekolah swasta. Sebab, masih banyak siswa yang tidak tertampung SMA/SMK negeri.
Baca juga: 2 Cara Daftar Ulang SPMB Jabar 2025 Online dan Offline Berikut Dokumen Persyaratan yang Wajib Dibawa
"Nah, itu artinya apa, masih bisa masuk ke sekolah swasta sama sekolah di bawah naungan Kementerian Agama," ucapnya.
Kadin Jabar Menilai Kondisi Geopolitik Dunia Berpengaruh pada Industri di Indonesia |
![]() |
---|
'Nongki Santai' Kemenkum Jabar Jadi Ajang Peningkatan Kompetensi Fungsional |
![]() |
---|
Chord Gitar Lagu Tokecang, Lagu Daerah dari Jawa Barat yang Populer, Lengkap Makna dan Liriknya |
![]() |
---|
Muprov Kadin Jabar Disepakati Usai Rekonsiliasi, Dorong Persatuan dan Kebersamaan |
![]() |
---|
Kanwil Kemenkum Jabar Harmonisasikan Raperda Kota Banjar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.