Jalan Yati di Tengah Keterbatasan Fisik, Dirikan Usaha Jahit dengan Bahan Kain Daur Ulang

Yati Suryati (55), perempuan asal Bojongsoang, Kabupaten Bandung, mampu membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari langkah.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati
TETAP BERKARYA - Yati saat berada di acara Eco Power di Saung Udjo, Jumat (11/7/2025). Yati membuktikan bisa berkarya di tengah keterbatasan fisik. 

“Enggak bisa langsung dijahit, harus dicuci dulu, dijemur, terus kalau warnanya kusam ya dicelup, baru dipola dan dijahit,” paparnya.

Baca juga: Diterima di Sekolah Negeri Lewat PAPS, 120 Calon Murid Baru SMA Swasta di Kota Bandung Cabut Berkas

Saat ini Yati masih mengerjakan semuanya seorang diri, sehingga belum bisa menerima pesanan dalam jumlah besar.

Fokusnya saat ini adalah membangun brand dan memperkenalkan produknya ke masyarakat luas.

“Saya baru mulai setahun ini. Masih branding, masih memperkenalkan produk, tapi alhamdulillah, ternyata ada yang suka dan beli,” ujarnya.

Di balik semua karyanya, Yati memiliki tantangan pribadi, ia adalah penyandang disabilitas yang kedua kakinya tidak berfungsi sehingga harus menggunakan kursi roda ketika beraktivitas sehari-hari.

Dulu, ia menjahit dengan mesin manual hitam tua yang harus digerakkan pakai tangan. Kini, berkat rezeki yang datang, ia bisa membeli mesin high-speed seperti yang digunakan di pabrik dan memodifikasinya agar bisa dipakai tanpa bantuan kaki.

“Saya sempat bingung, mesin ini kan biasanya pakai kaki. Tapi alhamdulillah, yang jualan ngajarin cara pakainya tanpa injak pedal, akhirnya bisa juga,” tuturnya.

Yati juga mengungkapkan bahwa selama ini ia tak pernah melamar pekerjaan formal. Bukan karena tak mampu, tetapi karena sudah terlebih dahulu merasa tak diterima.

“Saya takut enggak diterima. Takut nanti tempatnya enggak aksesibel buat saya, harus diantar terus. Ya udah, saya kerja dari rumah saja, dengan apa yang saya bisa,” tuturnya.

Selain membuat produk daur ulang, Yati tetap melayani permak dan pesanan pakaian seperti biasa di Kawasan Griya Bandung Indah (GBI), Bojongsoang.

Meskipun saat ini ia masih mengontrak dan harus berpindah-pindah tempat tinggal, Yati menyebutkan para pelanggannya tetap mencari dan berlangganan di tempatnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved