Runners, Latihan Rutin Bukan Jaminan Bebas Cedera! Tetap Ingat Metode RICE, Ya!

Metode RICE efektif untuk menangani cedera olahraga ringan dan agar hasilnya optimal, metode ini sebaiknya diterapkan sesegera mungkin

Editor: Siti Fatimah
SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI RUNNERS - Buat runners, Metode RICE efektif untuk menangani cedera olahraga ringan dan agar hasilnya optimal, metode ini sebaiknya diterapkan sesegera mungkin setelah cedera terjadi. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pocari Sweat Run Indonesia 2025 akan segera tiba! Menjelang lari, para runners perlu mempersiapkan diri secara fisik dan mental, termasuk menghadapi kemungkinan terburuk seperti cedera.

Cedera bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, jadi penting untuk memahami cara penanganan awal dengan tepat. Dengan begitu, runners bisa tetap aman, nyaman, dan fokus hingga mencapai garis finish.

Sebagai permulaan, runners perlu memahami penyebab cedera saat berlari. Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Mayapada Hospital Bandung, dr. Alvin Wiharja, Sp.KO, M.M.R.S menjelaskan,  pada pelari, cedera yang sering terjadi disebabkan oleh beberapa hal, seperti baru pertama kali berlari, tidak melakukan pemanasan, atau memaksakan diri untuk berlari terlalu cepat.

Area yang paling sering terkena cedera adalah lutut, betis, dan telapak kaki.

"Untuk menghindari cedera, runners disarankan untuk selalu melakukan pemanasan agar otot siap digunakan selama berlari. Namun, jika cedera tetap terjadi saat berolahraga, Anda dapat mengikuti tips dari dr. Alvin dengan menerapkan metode RICE: Rest, Ice, Compress, dan Elevate," kata dr Alvin.

Jika runners merasa tidak nyaman saat berlari, segera lakukan Rest dengan mengistirahatkan tubuh agar cedera tidak memburuk.

Setelah itu, lanjutkan dengan Ice, dengan menempelkan es pada area cedera selama 15–20 menit setiap 3–4 jam.

Gunakan kain tipis sebagai alas agar es tidak langsung menyentuh kulit dan untuk mencegah risiko radang dingin.

Langkah berikutnya adalah Compress, yaitu membalut area cedera dengan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan.

Pastikan balutan tidak terlalu ketat, dan segera longgarkan jika muncul kesemutan, mati rasa, perubahan warna kulit menjadi kebiruan, atau nyeri yang semakin parah.

 Terakhir, lakukan Elevate dengan memosisikan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung.

Cara ini membantu mengurangi pembengkakan secara efektif.

"Metode RICE efektif untuk menangani cedera olahraga ringan. Agar hasilnya optimal, metode ini sebaiknya diterapkan sesegera mungkin setelah cedera terjadi, lalu dilanjutkan selama 24 hingga 36 jam pertama," ujar dr. Alvin.

Pada kondisi tertentu, cedera yang dialami dapat bersifat lebih serius dan tidak menunjukkan perbaikan meskipun metode RICE telah dilakukan dengan benar.

Agar cedera tidak semakin parah, dr. Alvin Danio Harta Da Costa, Sp.OT, Subsp.CO (K), selaku Dokter Spesialis Ortopedi (Tulang dan Traumatologi) Konsultan Cedera Olahraga Mayapada Hospital Bandung, menyarankan runners untuk memeriksakan diri segera.

"Segera konsultasikan ke dokter atau tenaga medis jika runners mengalami nyeri yang semakin parah, pembengkakan, benjolan atau perubahan bentuk pada area cedera, sendi berbunyi saat digerakkan, tubuh terasa lemah hingga kesulitan beraktivitas dan menopang badan, kehilangan keseimbangan, kesulitan bernapas, atau demam," jelasnya.

Memahami metode RICE seperti yang dijelaskan oleh dr. Alvin Wiharja dan dr. Alvin Danio adalah langkah penting dalam menjaga kesiapan fisik sekaligus menghadapi risiko cedera saat berlari.

Menjelang Pocari Sweat Run Indonesia 2025, Mayapada Hospital, sebagai Official Medical Partner, siap mendukung kesiapan Anda untuk #saferunning dengan berbagai layanan pendukung, mulai dari layanan MCU Runner, VO2 Max, hingga Konsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. 

Sebagai inisiatif untuk #secureMYstep, Mayapada Hospital juga menyediakan self-health assessment berisikan beberapa pertanyaan seputar kondisi dan riwayat kesehatan. 

Mayapada Hospital juga menyediakan layanan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC), yang menyediakan akses layanan komprehensif mulai dari pencegahan cedera, skrining pra-latihan, hingga peningkatan performa fisik, dengan dukungan tim dokter dan fisioterapis profesional serta fasilitas modern seperti gym, VO2 max, dan Body Composition Analysis.

Menjadwalkan konsultasi dengan dokter di SITPEC Mayapada Hospital juga dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun melalui aplikasi MyCare, yang dapat membantu menentukan jadwal pemeriksaan, konsultasi dokter, hingga mengakses layanan kegawatdaruratan dengan mudah.

Aplikasi ini juga memiliki fitur Health Articles & Tips yang memuat tips dan informasi seputar olahraga lari, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, untuk memantau jumlah langkah harian, kalori yang terbakar, detak jantung, hingga Body Mass Index (BMI).

Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan poin reward berupa potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved