Ruang Gerak Preman di Bandung Semakin Sempit, Satgas Disiapkan di Tiap Kecamatan

Satuan Tugas (Satgas) Anti-premanisme di Kota Bandung terus dibentuk di setiap kecamatan. Tujuannya untuk mempersempit ruang bagi preman.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Dok. Diskominfo Kota Bandung
LUMPUHKAN PREMAN - Satgas Anti-premanisme saat melumpuhkan preman pada simulasi penangkapan, Minggu (6/7/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Satuan Tugas (Satgas) Anti-premanisme di Kota Bandung terus dibentuk di setiap kecamatan. Tujuannya untuk mempersempit ruang bagi para pelaku premanisme yang selama ini kerap meresahkan masyarakat.

Pembentukan satgas ini di setiap kecamatan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Wali Kota Bandung Nomor 003-BKBP/2025.

Langkah ini merupakan upaya untuk menanggapi keluhan masyarakat, menegakkan hukum secara adil dan berwibawa, serta mewujudkan rasa aman yang nyata dan berkelanjutan bagi seluruh warga Kota Bandung.

"Kita tidak boleh memberi ruang sedikit pun bagi praktik (premanisme) yang meresahkan ini," ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, Minggu (7/6/2025).

Baca juga: Bentuk Satgas Anti Preman, Taufik Nurrohim: Jangan Sampai Investor Lari ke Negara Lain

Menurutnya, premanisme bentuk ketidakadilan yang nyata dan mudah dikenali. Fenomena ini muncul karena lemahnya penegakan hukum, menciptakan rasa takut, mengintimidasi masyarakat kecil, serta menghambat aktivitas ekonomi.

"Satgas dibentuk untuk melindungi masyarakat. Mereka adalah putra-putri terbaik yang akan memastikan rasa aman dan keadilan hadir di setiap sudut kota," katanya.

Dalam praktiknya, kata Farhan, aksi premanisme di Kota Bandung ini telah menimbulkan keresahan karena banyak warga, terutama pedagang kecil yang kerap menjadi korban.

"Ada ibu pedagang takut berjualan karena diminta setoran oleh orang yang tidak jelas. Ada anak muda trauma karena perlakuan kasar di jalan. Ada pemilik warung kecil merasa tertekan karena ancaman dari oknum tak bertanggung jawab. Ini tidak bisa kita biarkan," ucap Farhan.

Baca juga: Dendam Pribadi Picu Aksi Brutal Cecep Sang Preman di Cibatu Garut, Tiga Rekannya Dalam Pemburuan

Atas hal tersebut, satgas yang terdiri atas berbagai elemen, aparat pemerintah dan keamanan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, hingga warga biasa ini siap menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan.

"Ini gerakan jangka panjang. Kita ingin Kota Bandung menjadi kota yang tertib, adil, dan benar-benar ramah bagi semua," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved