Detik-detik Wartawan Bodong yang Peras Kades di Sumedang Ditangkap, Singletan Sembunyi di Dapur

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Seorang wartawan gadungan yang menjadi incaran Polisi dari Mapolres Sumedang berjongkok sembunyi di rumahnya. 

Tengah malam, sekelompok Polisi dari satuan Reserse Kriminal Polres Sumedang mendatangi rumah RAP (48),
warga Perumahan Green Residence RT06/10 Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Sumedang yang telah mengaku sebagai wartawan online dan melakukan pemerasan kepada Kades Ciuyah, S (60). 

Dalam video yang diterima TribunJabar.id, terlihat suasana penangkapan itu. Dalam keadaan gelap, RAP ditangkap. Awalnya, polisi masuk ke rumah yang gelap dan menangkap orang yang diincar telah tidur. 

Ketika menelusuri ruangan tamu dan masuk ke bagian dapur terdapat RAP sedang jongkok. Dia hanya menggunakan singlet. 

Baca juga: 5 Wartawan Gadungan Diamankan Polisi di Sumedang, Peras Kades dengan Modus Agar Tak Diberitakan

"Oh ieu siah maneh, naha nyumput? Saya ti Polres Sumedang. (oh ini kamu, kenapa sembunyi? Saya dari Polres Sumedang)," kata Kanit Jatanras Polres Sumedang, Iptu Prihatna. 

Keheningan yang pecah akibat kedatangan polisi itu membuat istri RAP datang mendekat. Dia dengan suara hampir nangis bertanya ada apa. 

Polisi yang tadi berbicara, mencoba menenangkan. Dengan bahasa Sunda yang halus, dia menjelaskan bahwa ada sesuatu hal yang harus diluruskan terkait persetruruan RAP dengan seorang kuwu (Kades). 

Secepatnya, polisi juga akan kembali ke rumah itu untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai RAP. Lalu, ditunjukkanlah surat tugas dalam penangkapan itu. 

RAP adalah satu dari lima orang wartawan gadungan yang ditangkap polisi. Keempat lainnya adalah Masing-masing wartawan bodong itu adalah AS (41) warga Kebon Kalapa, Cisarua, mengaku  sebagai wartawan cetak dan online; H (47) laki-laki warga Kecamatan Ganeas,  mengaku sebagai wartawan media online; H (34) warga Ganeas, mengaku wartawan media online; Terakhir, AM (57) buruh harian lepas warga Nyalindung yang mengaku sebagai wartawan cetak dan online.

Kepolisian Resor Sumedang menangkap lima orang yang mengaku sebagai wartawan dan melakukan aksi pemerasan dan pengancaman terhadap Kepala Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang. 

Kelima wartawan gadungan itu melakukan aksinya dengan terus meneror dan jika korbannya tidak kooperatif, para pelaku mengancam akan melaporkannya ke Inspektorat Daerah (Irda) Sumedang terkait kebobrokan manajemen Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). 

Baca juga: 5 Wartawan Gadungan Diamankan Polisi di Sumedang, Peras Kades dengan Modus Agar Tak Diberitakan

"Mereka meminta uang dengan mengancam, kalu tidak ngasih akan diberitakan, juga megancam akan membantu kepala desa, kalau ngasih dikasih bantu di inspektorat,"

"Mereka menawarkan kepada kepala desa untuk supaya tidak muncul di inspektorat dengan alasan ada desa-desa yang Bumdes-nya bermasalah," kata Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono saat konferensi pers, Kamis (3/7/2025). 

"Mereka dijerat pasal tindak pidana pemerasan dengan ancaman, dan atau tindak pindana penipuan, dan tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan," kata Kapolres. 

Korban dalam hal ini, S (60) Kepala Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang. Ia menjadi korban pemerasan sebesar Rp8 juta oleh para pelaku.

Ia melaporkan apa yang dialaminya kepada kepolisian, sehingga polisi bergerak cepat. Aksi wartawan gadungan ini juga telah berlangsung kepada S sejak 27 Mei 2025.