Ngerinya Longsor di Tenjowaringin Tasikmalaya, Korban Selamat Bilang Longsor seperti Tsunami

2 orang tewas tertimbun dalam musibah tanah longsor yang menerjang wilayah ladang warga.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Ravianto
Tribun Priangan/Jaenal Abidin
HENTIKAN PENCARIAN - Petugas menghentikan pencarian dua warga yang tertimbun longsor di Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (29/6/2025). Korban selamat longsor Tenjowaringin Tasikmalaya ungkap ngerinya saat longsor menerjang. 

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Wawan Ahmad Muzaki, 51 tahun tak menyangka longsor di Salawu Kabupaten Tasikmalaya, Minggu 29 Juni 2025 kemarin bisa sangat besar.

Saking besarnya longsoran, dia sampai menyebut sudah seperti tsunami.

Ahmad merupakan korban selamat longsor di Blok Ciniwung, Tenjowaringin, Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (29/6/2025).

Saat itu dia sedang menggarap ladang yang lokasinya berdekatan dengan titik longsor.

2 orang tewas tertimbun dalam musibah tanah longsor yang menerjang wilayah ladang warga.

Longsor di bukit itu sebenarnya sudah memperlihatkan tanda-tanda.

Baca juga: Kronologi Longsor di Tenjowaringin Tasikmalaya yang Timbun 2 Korban, Acu dan Amin Sedang Mencangkul

Ahmad menyebut kalau bukit tersebut sebenarnya sudah retak.

Ada 2 longsoran yang terjadi, yang pertama tak terlalu besar sementara yang kedua menewaskan 2 orang.

BERI KETERANGAN - Wawan Ahmad Muzaki (51) ketika memberikan keterangan soal kejadian yang menimpa dua rekannya tertimbun longsor saat bertani di Blok Ciniwung, Tenjowaringin, Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (29/6/2025). Ahmad merupakan satu dari dua korban selamat.
BERI KETERANGAN - Wawan Ahmad Muzaki (51) ketika memberikan keterangan soal kejadian yang menimpa dua rekannya tertimbun longsor saat bertani di Blok Ciniwung, Tenjowaringin, Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (29/6/2025). Ahmad merupakan satu dari dua korban selamat. (Tribun Priangan/Jaenal Abidin)

"Bahkan awalnya pas longsor pertama yang kecil saya enjoy sambil ngopi dan merokok. Tapi tiba-tiba longsoran kedua itu bukan hitungan menit tapi detik langsung besar, saya kaget masyaAllah tabarakallah, lebih-lebih kaya tsunami," ucap Ahmad yang juga seorang ustad di Kampung Ciomas.

Longsor  yang kedua disebut Ahmad cuma berjarak 10 langkah dari lokasinya.

"Seandainya saya terpeleset di rumput pasti kebawa sama longsor kedua, dan kejadian hitungan detik, paling 10 langkah itu longsor kedua terjadi," jelasnya.

Ahmad sempat berteriak meminta tolong sayang tak ada warga yang mendengar.

Mimpi Malam sebelum Kejadian

Ahmad mengaku sempat mendapat firasat soal longsor yang menimbun 2 rekannya.

Malam sebelum kejadian, dia mengaku mimpi dikejar singa.

"Saya tidur jam 12.30 WIB, dan sekitar jam 02.00 lebih mimpi dikejar singa, dan saya kaget sampai bilang istigfar, kebangun karena mimpi di kejar singa. Tapi Alhamdulillah singa bisa jinak sampai tidak menerkam saya, itu firasat saya," ucap Ahmad ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, Minggu ,(29/6/2025) malam.

Mimpi ini ternyata menjadi firasat Ahmad sekaligus selamat dari maut saat longsor terjadi dan menimbun dua rekannya yang sampai sekarang belum ditemukan.

"Saat saya kebangun dan berpikir ada apa ini mimpi dikejar singa besok begitu pas malam sebelum kejadian hari ini," ungkap Ahmad.(*)

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved