Persib Bandung

Perkara Polemik Bonus Persib Juara, Ditolak Umuh Muchtar, Sekda Tak Mau Komentar: Tak Boleh Memaksa

Uang bonus bagi para pemain Persib Bandung kini jadi polemik. Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar sudah buka suara terkait uang bonus tersebut.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Pawai Akbar Persib Juara di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (25/5/2025). 

TRIBUNJABAR.ID - Uang bonus juara Persib Bandung kini jadi polemik.

Persib Bandung dijanjikan bonus Rp 2 miliar setelah jadi juara Liga 1 2024/2025.

Janji bonus Rp 2 miliar tersebut rinciannya Rp 1 miliar dari kantong Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan Rp 1 miliar dari hasil iuran atau pengumpulan uang dari ASN Provinsi Jawa Barat.

Kini, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar buka suara terkait uang bonus tersebut.

Baca juga: Umuh Muchtar Sedih Persib Ditinggal 13 Bintang, Penggantinya Belum Lengkap Hingga Piala Presiden

Pria yang akrab disapa Wa Haji Umuh atau WHU tersebut mengaku tak menerima uang bonus dari Sekretaris Daerah Pemprov Jabar, Herman Suryatman.

"Saya karifikasi biar semua bobotoh tahu," kata Umuh Muchtar dalam video yang dikutip dari akun Bandung Football, Kamis (26/6/2025).   

Menurut Umuh Muchtar penolakan tersebut agar tidak menjadi beban buat Persib Bandung ke depannya. 

"Banyak yang nanya, Persib sudah terima uang Rp 1 miliar, itukan yang dari gubernur," kata Umuh. 

"Sekarang Bobotoh taunya Rp 1 miliar, bahkan ada yang selalu menanyakan pa udah katanya uang Rp 1 miliar. Kalau yang dari gubernur itu lain lagi, itu langsung (diberikan)  Rp 1 miliar. Saya tak tahu saya tak menerima itu langsung ke kantor," kata Umuh.

Sebetulnya, kata Umuh, uang Rp 1 miliar tidak susah, tapi itu menyusahkan sendiri, apa yang sudah dijanjikan.

Umuh kembali menekankan bahwa dia telah menolak bonus dari Sekda Herman Suryatman sebesar Rp356.525.000.

"Saya tolak," kata Umuh Muchtar

Harusnya, kata Umuh, jika ingin memberikan bonus, rinciannya harus jelas, dari siapa saja uang tersebut terkumpul.

Jangan mempersulit diri, kata Umuh Muchtar kepada Herman Suryatman. "Sudah cukup. Ditolak," kata Umuh lagi.

Sekarang, kata Umuh, kalau  bilangnya Rp 1 miliar, mau disiapkan lagi.

"Tapi dari sekarang janganlah capek, sekda sudah saja tak usah, sudah cukup akan ditolak," katanya.

Saat disinggung kalau kembali memberikan uang 1 miliar bagaimana, Umuh mengatakan, akan ditolak.

Baca juga: Bonus Persib Juara dari Udunan PNS Jabar Tak Capai Target, Umuh Tolak Terima, Sekda: Itu Sukarela Ya

"Akan ditolak karena apa, riskan, kecuali ada rinciannya, dulu kan bilangnya dari para kepala dinas, siapa aja, sekian-sekian jelas."

" Kalau tidak jelas ya ini jadi masalah, masalah tanggung jawabnya bagaimana. Seandainya, jeleknya kalau ada masalah di antara orang yang memberi sumbangan, Persib kan kebawa, itu aja," ucapnya.

Tanggapan Sekda Jabar

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelumnya meminta Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman untuk mengumpulkan sumbangan untuk bonus Persib juara dari para ASN.

"Bonus enggak boleh pakai APBD, dana pemerintah. Bonus dari saya Rp 1 miliar dan saya tugaskan Pak Sekda untuk mengoordinasikan para pejabat Pemprov Jabar agar memberi bonus Rp 1 miliar. Tapi tidak boleh pakai APBD," ujarnya kepada para Bobotoh di atas panggung pesta perayaan Persib Bandung di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (25/5/2025).

Nyatanya, uang udunan untuk bonus Persib juara itu tak sampai Rp 1 miliar.

Uang bonus yang terkumpul mencapai Rp356.525.000, jauh dari target yang ditetapkan sebesar Rp1 miliar.

Bonus tersebut telah diserahkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, kepada perwakilan Persib Bandung, Selasa (3/6/2025).

Namun, bonus dari udunan PNS Jabar itu akhirnya ditolak oleh Umuh Muchtar.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, menyampaikan bahwa manajemen Persib memutuskan menolak bonus yang diberikan oleh pemerintah daerah itu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman memilih untuk tidak berkomentar panjang, terkait polemik seputar bonus bagi Persib Bandung yang berhasil menjuarai Liga 1 musim 2024/2025.

Menurut Herman, pemberian bonus untuk pemain Persib yang berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sepenuhnya bersifat sukarela.

Artinya, tidak ada kewajiban bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingin menyisihkan uangnya sebagai sumbangan.

"Kan itu mah sukarela ya, kan saya kira sudah jelas," ujarnya saat ditemui di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung pada Jumat (27/6/2025).

Herman juga menegaskan, dirinya tidak ingin masalah bonus ini terus berkepanjangan.

Dirinya menjelaskan bahwa urunan sukarela, berarti berapa pun jumlah dana yang disumbangkan oleh ASN tetap akan diterima.

Lebih jauh, Herman enggan memberikan komentar lebih lanjut terkait kekecewaan Komisaris Persib, Umuh Muchtar yang sempat menyinggung soal janji bonus Rp1 miliar, namun yang terkumpul hanya Rp365 juta.

Baca juga: Umuh Muchtar Tolak Uang Udunan PNS Jabar untuk Bonus Persib, Ogah Nanti jadi Masalah

"Kita mah sukarela ya, karena tidak boleh memaksa, harus sukarela. Sudah. Tidak ada komentar," katanya.

Dedi Mulyadi: Mampunya Segitu

Gubernur Jawa Barat menegaskan, pengumpulan dana untuk bonus Persib Bandung sebagai hadiah juara Liga 1 bersifat sukarela.

Ia mengingatkan, sumbangan yang diberikan tidak boleh berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan tidak boleh mengganggu uang kedinasan.

"Ya kalau mampunya segitu ya segitu saja. Kan nggak boleh (memaksa) meskipun saya memintanya Rp1 miliar. Nggak boleh menimbulkan korupsi," ungkap Dedi di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (4/6/2025) dikutip Tribun Jabar dari Kompas.com.(*)
   

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved