Sosok Randi, Penjual Kerupuk Jalan Kaki 26 Hari dari Prabumulih ke Subang Demi Bertemu Dedi Mulyadi

Inilah sosok Randi, seorang pria yang nekat berjalan kaki dari tempat tinggalnya di Prabumulih, Sumatera Selatan, ke Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat

YouTube Dedi Mulyadi
BERTEMU DEDI MULYADI - Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (kiri) sedang mengobrol dengan warga Prabumulih, Randi (kanan). Penjual kerupuk ini berjalan kaki 26 hari demi bisa bertemu Dedi Mulyadi, terungkap alasannya. 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Randi, seorang pria yang nekat berjalan kaki dari tempat tinggalnya di Prabumulih, Sumatera Selatan, ke Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.

Randi nekat jalan kaki ke Subang karena ingin bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Selama jalan kaki 26 hari, ia melintasi banyak kota. Mulai dari Baturaja, Martapura, Way Kanan, Kotabumi, Bandar Jaya, Bandar Lampung, hingga Bakauheni.

“Dari Bakauheni nyeberang ke Pelabuhan Merak. Dari sana jalan kaki lagi, Pak. Kemarin saya Lebaran (Idul Adha) di Serang,” ujar Randi dikutip dari akun YouTube Dedi Mulyadi, Rabu (25/6/2025).

Dedi Mulyadi pun menanyakan keperluan pria tersebut.

“Ga capek, Pak? Kakinya ga sakit? 26 hari loh, ada (keperluan apa) bertemu saya?” jawab Dedi. 

“Saya ingin berfoto dengan Bapak,” tutur Randi.

Baca juga: Sosok Darkiman Kuli Bangunan yang Siram Gubernur Jabar Kini Dapat Hadiah, Dedi Mulyadi: Orang Saleh

Dedi pun menanyakan kembali tujuan Randi datang ke Lembur Pakuan.

Pasalnya, perjalanan 26 hari dengan berjalan kaki bukan sesuatu yang mudah.

Randi pun meyakinkan ia tidak memiliki maksud lain selai berfoto dengan Dedi Mulyadi.

Hal itu karena pria yang akrab disapa KDM itu disebut terkenal di Prabumulih dan Palembang.

“Bapak berjalan kaki pakai sepatu apa? Kan itu panas kalau siang hari di jalan raya?” tanya Dedi. 

“Saya jalan kaki pakai sandal, Pak, habis empat karena putus,” jawab Randi

“Oh…sandalnya rusak?” tanya Dedi. 

“Bukan, Pak. Sandalnya rusak. Karena kaki saya (sebelah) agak cacat. Mata saya juga (kurang) karena lahir prematur. Kalau sepatu ga muat, karena kaki saya lebar sebelah,” ungkap Randi memperlihatkan kakinya.

Selama perjalanan, ia menginap di pom bensin, musala, masjid, ataupun emperan ruko. Untuk mandi, ia memanfaatkan fasilitas SPBU.

Baca juga: Respons Dedi Mulyadi saat Dijuluki Gubernur Konten, Mulyono Jilid II hingga Sebutan Tak Pantas

Penjual kerupuk

Randi ternyata seorang penjual kerupuk keliling di Palembang.

Ia sudah bercerai an mempunyai dua orang anak.

Salah satunya, anak perempuan yang berusia 13 tahun yang tahun ini akan masuk SMP.

Selama perjalanan menuju Subang, anaknya dititipkan i rumah saudara.

Untuk mengobati rasa rindu, Randi dan anaknya kerap saling mengirim pesan.

“Saya jualan kerupuk Palembang pak, modal Rp 8.000, dijual Rp 10.000,” ungkap dia.

Dedi pun menawarkan Randi untuk pulang menggunakan pesawat, namun pria itu menolak.

Ia lebih memilih menggunakan bus untuk kemudian dilanjutkan dengan kereta api.

Randi menolak naik pesawat lantaran takut.

Ia khawatir pesawat yang ditumpanginya kecelakaan dan jasadnya tidak utuh.

“Takut naik pesawat, takut kalau mati hilang jasadnya. Kalau kecelakaan bus kan jasadnya ada jadi bisa dibawa pulang ke Prabumulih, anak masih bisa lihat,” ucapnya sambil tersenyum. 

Dedi pun sempat video call dengan anak dan saudara Randi yang tinggal di Palembang.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved