Lebih Dekat ke Cimahi daripada Kantor Desa, Warga Lagadar Margaasih Bandung Dukung Pindah Wilayah
Wacana terkait perpindahan sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung, termasyj Kecamatan Margaasih ke Kota Cimahi, kembali mencuat.
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wacana terkait perpindahan sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung, termasyj Kecamatan Margaasih ke Kota Cimahi, kembali mencuat.
Isu ini menjadi perbincangan hangat masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah perbatasan dengan Kota Cimahi, salah satunya yaitu Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih.
Ketua RW 2 Desa Lagadar, Dodi Rahman (46), menyampaikan bahwa wacana itu sudah lama terdengar pihaknya dan mendapat beragam respons dari warga.
Baca juga: Kota Cimahi Punya 3 Lagi Bangunan Sebagai Cagar Budaya, Total 12 yang Sudah Ditetapkan
Namun secara umum, menurut Dodi, wacana itu disambut positif warganya. Terlebih jika perpindahan ini membawa manfaat, terutama dalam aspek pelayanan publik.
"Kalau dari pihak saya, mau ke mana juga bagus. Kalau memang kesepakatan RW-RW (di Desa Lagadar) itu baik ke Cimahi, ya alhamdulillah," ujarnya kepada Tribun Jabar, Rabu (25/6/2026).
Dodi menambahkan, salah satu pertimbangan utama yang mendasari warganya mendukung terhadap wacana tersebut adalah akses pendidikan.
Menurutnya, anak-anak di wilayahnya lebih dekat menjangkau sekolah-sekolah negeri di Kota Cimahi ketimbang ke wilayah Kabupaten Bandung sendiri.
"Kalau soal zonasi sekolah, anak-anak di sini kebanyakan ke Cimahi. Kalau ke wilayah Margaasih itu pada jauh, seperti harus ke daerah Pamuntasan," katanya.
Selain pendidikan, jarak tempuh ke pusat pemerintahan juga menjadi faktor penting. Dodi menyebutkan bahwa dari wilayah RW 2, perjalanan ke pusat Kota Cimahi hanya memakan waktu sekitar kurang dari 20 menit.
Sementara untuk pergi ke Kecamatan Soreang yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung, pihakmya bisa mencapai 30 menit lebih.
"Warga lebih dekat ke Cimahi. Kalau ke pusat Kota Cimahi paling 20 menitan, ke Soreang bisa setengah jam. Beda waktu tempuhnya bisa 10 sampai 15 menit," ucapnya.
RW 2 sendiri memiliki 5 RT dengan jumlah hak pilih (Pilkada 2024 kemarin) mencapai 800 orang, dan ada sekitar 350 hingga 400 kepala keluarga.
Dodi menyebutkan di internal Desa Lagadar, wacana ini sudah sempat dibahas. Meskipun belum mengerucut pada keputusan konkret, karena sebelumnya sempat terbentur dengan isu pemekaran wilayah desa.
"Di Desa Lagadar, sudah ada (pembahasan). Tapi mungkin belum ada pembahasan lagi, soalnya bantrok sama pemekaran. Makanya kemarin teh dibahas-bahas pemekaran dulu. Tapi emang udah ada pembahasan ke situ wancana (pindah ke Kota Cimahi)," ujarnya.
Sementara itu di tempat berbeda, salah satu warga RW 1, Tati Suryati (54) juga, menyatakan dukungannya terhadap wacana Margaasih bergabung dengan Kota Cimahi.
Baca juga: Progres Perluasan Cimahi Tunggu Jadwal Dedi Mulyadi, Ngatiyana Optimis: Mudah-mudahan Tercapai
Menurutnya, dari segi geografis dan mobilitas, warga RW 1 memang lebih dekat ke Kota Cimahi.
"Kalau tanggapan saya sebagai warga, ya senang saja. RW 1 itu memang paling dekat ke Cimahi, ke jalan raya juga lebih gampang ke Cimahi daripada ke Lagadar (Kantor Desa) sendiri," katanya.
Selain itu Tati juga menilai, akses layanan publik seperti rumah sakit dan sekolah, jauh lebih mudah dijangkau di Cimahi ketimbang di Kabupaten Bandung.
"Rumah sakit besar juga lebih dekat ke Cimahi. Kalau di Kabupaten Bandung itu jauh-jauh, harus ke Santosa atau Otto Iskandar," ucapnya.
Menurutnya, waktu tempuh dari rumahnya ke pusat Kota Cimahi hanya sekitar 15 menit. Bahkan ke tugu perbatasan Cimahi saja, dirinya bisa ditempuh hanya dalam hitungan menit.
"Sebenernya sih enggak masalah pindah ke mana aja. Kabupaten Bandung juga bagus. Tapi kalau lebih baik, ya ke Cimahi aja, karena lebih deket," katanya.
Di sisi lain, wacana perluasan wilayah Kota Cimahi sendiri sempat dicetuskan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam rencana tersebut, Kota Cimahi disebut mengajukan perluasan ke beberapa wilayah perbatasan, yaitu Cimindi (Kota Bandung), Margaasih (Kabupaten Bandung), serta Sariwangi dan Cisarua (Kabupaten Bandung Barat).
Baca juga: DPRD Kota Bandung Desak Pemkot Pertahankan Cimindi yang Diminta Cimahi, Pengaruhi Jumlah Kursi Dewan
Ratusan Polisi di Bandung Salat Gaib, Doakan Affan Driver Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob |
![]() |
---|
Macan Tutul Berkeliaran di Zona 3 Lembang Park Zoo Bandung Barat, Petugas Gelar Penyergapan |
![]() |
---|
Lihainya Macan Tutul di Lembang Park Zoo Bandung BArat, Buat Petugas Kesulitan |
![]() |
---|
Macal Tutul yang Kabur Terekam Drone Thermal, Berjalan di Area Dalam Lembang Park and Zoo |
![]() |
---|
Warga Sekitar Lembang Park Zoon Waswas Macan Tutul Kabur Belum Tertangkap, Takut Masuk Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.