Respons Dedi Mulyadi saat Dijuluki Gubernur Konten, Mulyono Jilid II hingga Sebutan Tak Pantas

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan respons terkait kritikan yang ditujukan kepadanya, termasuk julukan "gubernur konten" hingga Mulyono.

YouTube SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG BARAT
BERPIDATO - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberi pidato di Rapat Paripurna Hari Jadi Kabupaten Bandung Barat ke-18 pada Kamis (19/6/2025). --- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan respons terkait kritikan dan cercaan yang ditujukan kepadanya, termasuk julukan "gubernur konten" hingga "Mulyono jilid II", Selasa (24/6/2025). 

Masing-masing siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 3,6 juta guna memenuhi kebutuhan seperti sepatu, seragam, dan perlengkapan sekolah.

"Bantuan beasiswa itu juga akan diberikan kepada santri dari keluarga kurang mampu yang ada di Jawa Barat," ujarnya.

Selain untuk beasiswa, Gubernur Jabar itu menilai dana hibah Pemprov bisa dialokasikan untuk perbaikan jalan provinsi an akses Kesehatan bagi warga kurang mampu.

Utang BPJS Kesehatan

Dedi berkomitmen akan mengalokasikan anggaran dalam APBD Perubahan 2025 untuk menyelesaikan kewajiban Pemprov sebesar Rp334 miliar kepada BPJS Kesehatan, demi menjamin akses layanan BPJS bagi masyarakat kurang mampu.

Ia menuturkan, kendati kebijakan penggusuran bangunan di bantaran sungai dan tempat lainnya banyak ditentang, pihaknya tetap memberikan solusi pada warga terdampak.

Baca juga: Pemprov Jabar Berkomitmen Selesaikan Tunggakan BPJS Kesehatan, Nilainya Ratusan Miliar Rupiah

"Warga di pinggir jalan melanggar hukum menggunakan tanah negara, di bantaran sungai melanggar hukum membangun rumah. Tapi ketika mereka digusur, saya berikan uang untuk mereka kontrak rumah atau modal usaha di tempat lain. Seluruh rangkaian itu dilakukan untuk kebaikan masyarakat," tutur dia.

Menurutnya, pemimpin yang baik adalah mereka yang mendahulukan kepentingan masyarakat luas daripada kepentingan segelintir kelompok.

"Walaupun mementingkan kepentingan banyak orang mengecewakan sedikit orang, bagi saya menjadi pemimpin yang beragama adalah yang mampu mengelola keuangan negara dengan baik dan digunakan untuk kemakmuran rakyatnya," pungkasnya.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved