DPRD Setuju Opsi Perubahan Nama KBB yang Dicetus Dedi Mulyadi: Anak Sakit-sakitan Harus Ganti Nama
Menanggapi hal itu, Komisi I DPRD Bandung Barat menyambut positif opsi perubahan nama Kabupaten Bandung Barat.
Penulis: Rahmat Kurniawan | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG BARAT - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mencuatkan opsi perubahan nama Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dedi mengaku siap membantu proses perubahan nama KBB jika hal itu dilakukan oleh pemerintah setempat.
"Kalau ada niat mengubah nama demi kepentingan branding, saya siap bantu. Supaya ada daya tarik, wibawa, dan pengaruh,” kata Dedi saat Paripurna HUT Bandung Barat, Kamis (19/6/2025).
Dedi menilai, nama Kabupaten Bandung Barat belum memiliki identitas kuat yang mencerminkan masyarakat di wilayah tersebut.
Branding dengan nama Kabupaten Bandung Barat pun dinilai kurang meberikan efek positif.
“Kalau dari sisi ilmu branding, Bandung Barat itu susah dibranding. Karena yang terbayang dari namanya hanya arah mata angin, bukan karakter wilayah."
"Apalagi persepsi orang berbeda-beda. Orang Lembang bilang ini Bandung Barat, orang Cianjur menyebutnya Bandung Timur, dan bagi orang Purwakarta ini justru Bandung Selatan,” ujar Dedi.
Menanggapi hal itu, Komisi I DPRD Bandung Barat menyambut positif opsi perubahan nama Kabupaten Bandung Barat.
Rebranding akan menciptakan citra baru hingga lepas dari bayang-bayang nama Bandung yang kerap disandingkan dengan Kota Bandung.
“Saya setuju dengan usulan Pak Gubernur. Kita perlu citra baru yang mencirikan karakteristik budaya Bandung Barat."
"Dulu juga ada kepercayaan kalau anak sakit-sakitan harus diganti namanya supaya sembuh. Mungkin daerah juga begitu, dengan ganti nama bisa lebih sehat,” kata Ketua Komisi I DPRD Bandung Barat, Sandi Supyandi, Jumat (20/6/2025).
Meski begitu, Sandi tak menampik jika proses perubahan nama daerah memerlukan kajian yang mendalam.
Sebagai awalan, Sandi mendorong nama Batulayang sebagai ganti Kabupaten Bandung Barat yang dinilai memiliki nilai historis yang kuat.
“Kalau saya boleh usul, nama Batulayang bisa jadi pilihan. Itu nama yang punya nilai historis kuat. Dahulu, sekitar tahun 1802, Kabupaten Batulayang pernah ada, mencakup wilayah Kopo, Rongga, hingga Cisondari, sebelum dilebur Belanda ke Kabupaten Bandung,” ujarnya. (*)
Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan
Warga Sekitar Lembang Park Zoon Waswas Macan Tutul Kabur Belum Tertangkap, Takut Masuk Rumah |
![]() |
---|
Jeje Pamer Kinerja Jadi Bupati KBB, Ipar Raffi Ahmad Perbaiki Jalan Pelosok hingga Rela Kehujanan |
![]() |
---|
Pencarian Macan Tutul Lepas di Lembang Park Zoo, Petugas Temukan Jejak Kaki dan Tandanya |
![]() |
---|
Kronologi Macan Tutul Lepas dari Kandang di Lembang Park Zoo, Jebol Besi Penghalang hingga Atap |
![]() |
---|
Sosok Ahmad, Pedagang di Bandung Barat Viral Bagi-bagi Donat, Kini Ketiban Rezeki dari Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.