Berita Viral
Viral Anak-anak Berlindung di Bawah Meja saat Erupsi Gunung Lewotobi, Suaranya Bergetar saat Berdoa
Sebuah video yang menunjukkan empat anak-anak dan satu orang dewas berlindung di bawah meja Ketika terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video yang menunjukkan empat anak-anak dan satu orang dewas berlindung di bawah meja Ketika terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, viral di media sosial.
Video itu viral setelah diunggah oleh akun Facebook Tien Bai, Selasa (17/6/2025).
Dalam video viral tersebut, tampak empat orang anak berjongkok dan bersembunyi di Bawah meja dapur dengan ekspresi penuh ketakutan saat hujan kerikil dan abu vulkani mengguyur Kawasan pemukiman.
Dalam rekaman yang berdurasi kurang dari satu menit itu, terdengar jelas suara gemuruh disertai kepanikan.
Salah satu seorang anak perempuan bahkan terdengar melafalkan doa Salam Maria dan Bapa Kami dengan suara bergetar.
Kristina Bai, warga Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, yang mengunggah video tersebut, mengungkapkan bahwa kejadian itu berlangsung sekitar 20 menit setelah letusan Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi.
Baca juga: Dulu Dicibir Tak Mungkin Masuk UI, Iqbal Anak Kuli Bangunan Kini Lolos Kedokteran, Tangis Ortu Pecah
“Itu di dapur, kemungkinan 20 menit sesudah letusan, turun kerikil pasir dan abu,” ujar Kristina saat dihubungi, Selasa malam, dikutip dari Tribun Flores.
Ia mengatakan, dua dari empat anak dalam video itu merupakan anak kandungnya, sementara dua lainnya adalah anak tetangganya.
Mereka semua diminta untuk berlindung sementara di dapur lantaran kondisi di luar rumah dinilai terlalu berbahaya.
“Saya suruh mereka masuk dapur dan berlindung di bawah meja karena hujan kerikil deras sekali,” ucapnya.
Salah satu anak yang terlihat mendaraskan doa dalam video adalah anak pertama Kristina, yang baru saja menyelesaikan pendidikan tingkat sekolah dasar.
Hingga berita ini ditulis, Kristina mengaku masih berada di rumahnya di Desa Boru.
Ia pun ingin segera mengungsi karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih terus berlangsung dengan suara gemuruh yang menakutkan.
Akan tetapi, keterbatasa sarana transportasi membuat keluarganya belum bisa melakukan evakuasi mandiri.
“Semoga kami dibantu untuk bergeser sedikit dari Boru,” harapnya.
Baca juga: Pengakuan Hanafi Jukir Berompi "Parkir Gratis" Masih Tarik Uang Pengunjung: Membantu Teman
Status Gunung Lewotobi Naik Jadi Level IV Awas
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) per Selasa, 17 Juni 2025 pukul 15.00 WITA.
Peningkatan ini dilakukan karena adanya peningkatan signifikan aktivitas vulkanik dan erupsi eksplosif yang terjadi di gunung tersebut.
Dengan naiknya status menjadi Awas, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi.
Selain itu, larangan diperluas secara sektoral ke arah barat daya hingga timur laut sejauh 8 kilometer dari kawah gunung.
Pemerintah daerah dan otoritas terkait juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan resmi, dan tidak mudah mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya terkait aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
berita viral
Gunung Lewotobi Laki-Laki
video viral
anak-anak berlindung di bawah meja
suara bergetar
erupsi
Viral Pemilik Toko Online Curhat Barang Returan Diduga Dijual Oknum Kurir Ekspedisi, J&T Buka Suara |
![]() |
---|
Viral, Restoran Mie Gacoan Digeruduk Polisi Cari Pendemo DPR saat Ricuh, Karyawan & Pelanggan Kesal |
![]() |
---|
Sosok Moh Zaini, Pria yang Rela Bayar Rp2,5 Juta Demi Rasakan Naik Keranda, Tubuh Dibalut Kain Kafan |
![]() |
---|
Nasib Lurah Manggarai Selatan Dikira Anggota DPR, Sidik Diamuk Massa Demo hingga Rugi Rp 60 Juta |
![]() |
---|
Viral Warga Serang Rumah Terduga Penculik Anak di Susukan Cirebon, Bambu 'Melayang' ke Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.