Kasus Remaja Singaparna Tewas di Jalan SL Tobing, Polisi Tegaskan Laka Tunggal, Bukan Geng Motor

AKP Herman menegaskan, sementara kasus ini selesai tapi masih dilakukan pendalaman menyusul korban meninggal dunia.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Ravianto
jaenal abidin/tribun jabar
KORBAN GENG MOTOR? - Kediaman AL (16), korban dugaan penyerangan geng motor asal Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya yang meninggal dunia usia menjalani perawatan di RS di Kota Tasikmalaya, Rabu (18/6/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Polisi menegaskan AL, remaja 16 tahun asal Singaparna yang meninggal di Jalan Mayor SL Tobing, Kota Tasikmalaya, pada Rabu (18/6/2025) dini hari bukan korban kejahatan.

Polisi menyatakan kalau korban mengalami kecelakaan tunggal atau kecelakaan lalu lintas tunggal/laka lantas

"Yang pasti kita sudah pastikan bahwa itu bukan tindak pidana, tapi lakalantas tunggal," ungkap Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Herman Saputra ketika dikonfirmasi wartawan TribunPriangan.com, Rabu (18/6/2025).

kasat reskrim polres tasikm
KASAT - Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Herman Saputra ketika memberikan keterangan soal kejadian SL Tobing yang merenggut satu orang asal Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 18 Juni 2025.

AL meninggal setelah 3 hari dirawat di rumah sakit.

Informasi awal dari keterangan rekan korban yang selamat R (16), AL dilempar sesuatu oleh kelompok pemotor saat mereka berpapasan di Jalan Mayor SL Tobing, Mangkubumi, pada Senin (16/6/2025) dini hari.

Polisi tak membantah ada keterangan korban selamat mengenai ulah geng motor tersebut.

Baca juga: Mau Beli Kopi saat Dini Hari, Pemuda Singaparna Diduga jadi Korban Geng Motor di Cihideung

"Awalnya itu, tapi setelah kita dalami pernyataannya, ternyata lakalantas tunggal, itu dari hasil kita melakukan olah TKP," ucap AKP Herman.

AKP Herman menegaskan, sementara kasus ini selesai tapi masih dilakukan pendalaman menyusul korban meninggal dunia.

"Yang pasti ini, satu si korban dengan temannya satu motor, berarti apa poin yang disampaikan, rekan korban itu yang menjadi patokan kita. Karena hanya satu-satunya saksi yang mengetahui alur cerita saat kejadian," tegasnya.

Tak ditemukan CCTV di lokasi kejadian. Namun polisi masih mencoba menelusuri titik lain untuk penyelidikan.

"Jadi pas di TKP ga ada CCTV, tapi kita cari mudah-mudahan ada," ungkapnya.

Untuk lokasi kejadian, AKP Herman menuturkan ternyata tidak jauh dengan insiden penyerangan geng motor yang terjadi awal Januari 2025.

"Untuk lokasinya yang sekarang hanya 500 meter dari kejadian anak boxer dulu," tuturnya.(*)

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved