Tikus Botak Diburu Warga Desa Melakasari Cirebon, gara-gara Ada Warga yang Terserang Leptospirosis

Sochibi menduga, tikus pembawa bakteri bukan berasal dari lingkungan desa, melainkan terbawa arus banjir dari wilayah luar.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
BERBURU TIKUS - Warga dan pemerintah Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, tengah dibuat waspada sejak salah satu warganya dinyatakan positif terinfeksi bakteri Leptospira, penyebab penyakit Leptospirosis. Sejak itu, perburuan tikus secara masif dilakukan selama dua hari terakhir, namun tikus yang dicari belum juga ditemukan. 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Warga dan pemerintah Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, tengah dibuat waspada sejak salah satu warganya dinyatakan positif terinfeksi bakteri Leptospira, penyebab penyakit Leptospirosis.

Sejak itu, perburuan tikus secara masif dilakukan selama dua hari terakhir, namun tikus yang dicari belum juga ditemukan.

"Sudah dua hari kami mencari tikus botak yang disebut-sebut membawa bakteri Leptospira, tapi belum ditemukan."

"Total ada 12 ekor yang berhasil ditangkap, tapi semuanya bukan target," ujar Kuwu (Kepala Desa) Melakasari, Sochibi, Sabtu (14/6/2025).

Menurutnya, tikus yang dicurigai sebagai pembawa bakteri memiliki ciri khusus, yakni tidak berbulu alias botak.

Tikus jenis itu disebut dalam kondisi tua dan hampir mati, tapi masih hidup dan bisa menularkan bakteri.

“Tikus pembawa bakteri leptospirosis itu disebutkan botak, tidak berbulu. Itu ciri tikus tua yang sebenarnya sudah di ambang kematian, tapi masih hidup. Tikus seperti itu yang sedang kami cari,” ucapnya. 

Perburuan tidak hanya dilakukan di sekitar rumah pasien yang berlokasi di RT 04 RW 01, Dusun 1, tapi juga diperluas ke lingkungan lain di desa tersebut.

Warga menyisir selokan, kolong jembatan, hingga pondasi rumah, namun hasilnya masih nihil.

“Siang hari sangat sulit, karena tikusnya sembunyi. Jadi malam hari kami hanya bisa menjebaknya pakai racun tikus."

"Karena kalau dipukul pakai kayu, dikhawatirkan darahnya muncrat dan bisa menulari warga,” jelas dia. 

Untuk itu, warga sepakat menggunakan racun tikus khusus demi menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga menjadi sumber penularan penyakit mematikan tersebut.

Adapun, warga yang dinyatakan positif Leptospirosis diketahui berinisial MM.

Ia sempat menjalani perawatan intensif di RS IHC Pelabuhan Cirebon dan kini dalam masa pemulihan dengan menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Pasien sekarang sedang isolasi mandiri. Setiap pagi juga dianjurkan untuk berjemur."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved